Sitaro  

Desa Cantik, Bukan Sekadar Nama—Desa Lai Siap Jadi Agen Perubahan

Bupati Sitaro, Chyntia Inggrid Kalangit, saat menghadiri pencanangan Desa Lai, Kecamatan Siau Tengah, sebagai Desa Cantik pertama di Kabupaten Kepulauan Sitaro. (Foto: Dok Kominfo Sitaro)

SITARO (Gawai.co) – Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Inggrid Kalangit, menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara dan BPS Sitaro atas komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas data statistik hingga ke tingkat desa.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan penetapan Desa Lai, Kecamatan Siau Tengah, sebagai Desa Cantik (Cinta Statistik), Selasa (29/4/2025). Desa Lai menjadi satu-satunya desa dari total 81 desa di Sitaro yang terpilih dalam program nasional tersebut.

Program Desa Cantik merupakan inisiatif BPS yang selaras dengan implementasi program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Tujuannya adalah memperkuat pembangunan berbasis data yang akurat dan terpercaya.

“Desa atau kampung, sebagaimana penyebutannya di Sitaro, adalah ujung tombak pembangunan nasional. Desa bukan sekadar penerima hasil pembangunan, tetapi juga subjek aktif yang menentukan arah kemajuan bangsa,” kata Bupati Chyntia yang juga istri pengusaha Reinol Tumbio.

Ia menambahkan, melalui program ini diharapkan akan lahir agen-agen statistik di desa yang mampu mengelola dan memanfaatkan data secara optimal.

“Data yang dihasilkan desa harus berkualitas, memenuhi standar, serta dapat dibandingkan antar waktu dan wilayah,” tuturnya. “Dan yang paling penting, data tersebut menjadi dasar perencanaan program dan kegiatan pembangunan yang lebih tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan,” imbuhnya dalam sambutan.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha, menyampaikan bahwa Desa Lai dipilih sebagai desa percontohan dalam pembentukan agen statistik karena memenuhi berbagai kriteria pendukung, termasuk lokasi yang dekat dengan kantor BPS, akses internet yang memadai, ketersediaan perangkat komputer, dan kesiapan sumber daya manusia.

“Desa Lai akan menjadi Desa Cantik pertama di Sitaro. Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk mewujudkan pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan,” ungkapnya.

Aidil menjelaskan, data yang berkualitas akan sangat berguna dalam tiga aspek utama pembangunan desa, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

“Dengan data yang baik, kita bisa menentukan target serta strategi pembangunan, memantau progresnya, dan mengukur efektivitas serta dampaknya secara berkelanjutan,” pungkasnya. (dew)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *