Pemkab Sangihe Gelar Rakor dan Tinjau Dampak Bencana Tanah Longsor Disejumlah Titik

(Foto/Doc) Saat Pemkab Sangihe gelar Rakor bahas penanganan bencana dan tinjau lokasi-lokasi tanah longsor.

Pewarta : Reynaldi Tulong
Editor : Martsindy Rasuh

SANGIHE (Gawai.co) — Intens hujan deras disertai angin mengguyur Kabupaten Kepulauan Sangihe sejak 21–22 kemarin, sehingga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik.

Mangantisapasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe, langsung bergerak cepat dalam menangani dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayahnya.

Buktinya, Bupati Michael Thungari bersama Wakil Bupati Sangihe, Tendris Bulahari menggelar Rapat koordinasi (Rakor) membahas langkah-langkah penanganan bencana diwilayahnya di ruang serbaguna rumah dinas bupati, Ninggu (23/3/2025) kemarin.

Rapat ini dihadiri Sekda, Asisten I dan II, Kepala Dinas PUPR, Kepala Pelaksana BPBD, Kasat Pol PP dan Kebakaran, serta sejumlah pimpinan OPD terkait. Selain itu, hadir pula Kepala BMKG Naha, Kepala Cabang Sangihe Dinas PU Provinsi Sulut, perwakilan Balai Pelaksana Jalan Nasional XV Sulut, dan Kepala Pos SAR Tahuna.

Usai rapat pembahasan bencana akibat huhab dab disertai angin, Bupati dan Wakil Bupati bersama OPD teknis serta Kapolres Sangihe langsung turun ke lapangan untuk meninjau di sejumlah titik bencana.

Mereka meninjau jembatan TPA Santiago yang putus serta beberapa wilayah terdampak longsor, di antaranya Kolongan Mitung, Kendahe, Mahena, dan Lenganeng.

Bupati Michael Thungari mengatakan Pemerintah Kabupaten Sangihe telah melakukan analisa menyeluruh terhadap risiko bencana di wilayahnya itu.

“Dalam Rakor tadi, kami telah mengidentifikasi titik-titik longsor dan lokasi rawan bencana. Bahkan, pihaknya telah turun langsung ke beberapa lokasi terdampak, termasuk jembatan yang putus di TPA, rumah terdampak longsor di Tahuna Barat, serta kondisi di Kendahe, Mahena, dan Lenganeng, di mana tadi malam terdapat tiang listrik beton yang roboh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Thungari mengapresiasi langkah cepat PLN dalam menangani insiden robohnya tiang listrik, sehingga pasokan listrik segera kembali normal dan tidak berdampak luas pada masyarakat.

“Tiang listrik yang baru sudah terpasang dan pasokan listrik kembali normal. Begitu juga dengan arus lalu lintas yang kini sudah aman. Selanjutnya kami terus berdoa agar daerah ini kita tetap terjaga dari bencana, dan pastinya pemerintah akan selalu bergerak cepat dalam situasi darurat,” tambahnya.

Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor dan daerah dekat aliran sungai, agar tetap waspada. Pasalnya, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam dua hari ke depan.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, bersiap menghadapi potensi bencana, dan selalu berdoa agar kita semua terhindar dari musibah,” pungkasnya. (nal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *