Lindungi Warga dan Hewan, Bupati Sangihe Canangkan Vaksinasi Rabies

Pewarta : Reynaldi Tulong
Editor : Martsindy Rasuh

SANGIHE (Gawai.co) — Sebagai langkah konkret melindungi masyarakat dari ancaman rabies, maka Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, melaksanakan program vaksinasi rabies gratis di Kampung Taloarane, Kecamatan Manganitu, Jumat (25/4/2025).

Inisiatif ini akan menyasar 18 kampung prioritas, dan menjadi bagian dari agenda strategis 100 hari kerja pemerintahan Thungari–Bulahari.

Dalam sambutannya, Bupati Thungari menekankan pentingnya tindakan pencegahan sebagai upaya menyelamatkan nyawa manusia dan menjaga kesehatan hewan peliharaan.

“Rabies bukan masalah sepele karena satu gigitan bisa berujung kematian jika tidak dicegah. Untuk itu, Vaksinasi ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk melindungi seluruh warga,” ujarnya.

Lanjut ia mengajak masyarakat dan seluruh jajaran perangkat daerah untuk tidak hanya mendukung, tetapi terlibat aktif dalam pelaksanaan program ini, termasuk dengan membentuk sistem pemantauan berbasis komunitas.

“Kami dorong setiap kegiatan tidak hanya selesai di atas kertas. Harus ada evaluasi langsung, penyemangat di lapangan, dan aksi nyata dari semua pihak,” tambahnya.

Thungari menegaskan, edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama untuk menyadarkan pentingnya memvaksin hewan peliharaan dan menghindari kontak dengan hewan liar yang belum divaksin.

“Pencegahan rabies butuh sinergi. Bukan hanya tugas pemerintah atau dokter hewan, tapi seluruh elemen masyarakat harus terlibat. Hanya dengan kebersamaan kita bisa menciptakan kampung yang aman dan sehat,” tutup Thungari.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Daerah, Franky Nantingkaseh, menambahkan Kepulauan Sangihe hingga kini masih berstatus endemis rabies, menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan sejak tahun 2019. Populasi anjing yang mencapai sekitar enam ribu ekor memperkuat risiko penularan, terutama di wilayah padat ternak dan pemukiman.

“Dalam tiga tahun terakhir, ada hampir seribu kasus gigitan hewan penular rabies. Meski belum ada korban jiwa, tapi potensi bahaya tetap tinggi jika kita lengah,” kata Franky.

Untuk memperkuat sistem deteksi dan respons cepat, Pemkab Sangihe turut membentuk Kader Zoonosis, yang terdiri dari unsur masyarakat seperti tokoh kampung, petugas kesehatan, TNI/Polri, hingga kader posyandu. Mereka akan menjadi ujung tombak edukasi, pendataan, dan penanganan dini di lingkungan masing-masing. (nal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *