Korban Banjir Laine Terima Bantuan Dari Bupati Rinny Tamuntuan

Pj. Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan saat menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Reynaldi Tulong

SANGIHE (Gawai.co) — Pasca terjadinya banjir di Kampung Laine Kecamatan Manganitu Selatan, Minggu (21/1/2024) yang menggenangi 150 rumah dan beberapa fasilitas umum serta gedung ibadah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sangihe dalam hal ini Pj Bupati dr. Rinny Tamuntuan langsung gerak cepat dengan turun lapangan menyerahkan langsung bantuan masyarakat yang terdampak banjir.

Adapun bantuan sementara yang langsung diberikan Pj. bupati berupa 30 kotak makanan siap saji, 50 lembar selimut, 3 dus besar pakaian, 30 lembar kasur, 20 bungkus perlengkapan mandi berupa sabun, handuk, pakaian dalam serta 100 pcs pakaian bayi.

“Jadi kami Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe besinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Dinas Sosial, membawa bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir. Nantinya, bantuan yang sama seperti hari ini akan disalurkan lagi pada besok hari (hari ini, red) bersama dengan bantuan beras,” jelas Tamuntuan.

Menurut Tamuntuan, setiap bencana yang terjadi tentu saja tidak diinginkan, akan tetapi karena sudah terjadi, pemerintah tentu saja harus memperhatikan setiap masyarakat yang terdampak.

“Semoga bantuan yang diberikan Pemerintah ini dapat meringankan beban dari masyrakat yang terdampak bencana banjir,” tuturnya.

Dia juga meminta warga yang bermukim di wilayah rawan bencana agar wajib siaga, karena kondisi cuaca ektrim akan berlangsung beberapa hari kedepan.

“Kiranya masyarakat selalu waspada terhadap cuaca ekstrim yang sedang terjadi dan seluruh Masyarakat Sangihe kiranya tetap dan selalu mengandalkan Tuhan Yesus dan berdoa agar di jauhkan dari segala musibah,” pungkasnya.

Terpisah, Kapitalaung (Kepala Desa) Laine Alci Lahonda mengungkapkan ada 150 rumah yang terdampak banjir terdiri atas 160 kk, di dalamnya ada 52 orang lansia, 7 orang bayi, 14 orang balita, 4 orang disabilitas, 1 orang ibu hamil dan 1 org ODGJ.

“Banjir juga menggenangi 4 gedung gereja, 4 rudis guru, kantor desa, kantor pertanian, pasar daerah serta 2 gedung sekolah,” tutup Lahonda. (Nal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *