Pemilihan WWM Masuk Tahapan Karantina, Begini Harapan Ketua Panitia

Pelaksanaan proses karantina finalis Waraney Wulan Minahasa di Yama Resort Tondano. (Foto: Panitia pemilihan Waraney Wulan Minahasa, Eunike Wulan Kapoh.)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

TONDANO (Gawai.co) – Pemilihan Waraney Wulan Minahasa (WWM) kini memasuki fase karantina yang dilaksanakan di Yama Resort Tondano dari 31 Oktober hingga 3 November 2022, setelah sebelumnya melalui proses prakarantina secara online.

Ajang ini kembali digelar untuk memilih para finalis yang nantinya akan memperkenalkan dan menjadi ujung tombak pariwisata Kabupaten Minahasa.

Diketahui, sebanyak 24 finalis yang terdiri dari 12 Waraney dan 12 Wulan ini siap memperebutkan gelar bergengsi tersebut yang nantinya akan melalui proses penilaian dengan kriteria Brain, Behaviour, Beauty and Brave.

Salah satu panitia, Eunike Wulan Kapoh menjelaskan, sebelum secara resmi mengemban tugas sebagai duta pariwisata, panitia sendiri telah menugaskan bagi para finalis untuk membuat daily activity atau aktivitas keseharian mereka.

“Lewat daily activity ini, kita dapat melihat bagaimana semangat dan antusias dari para finalis, yang mana mereka sudah mulai berancang-ancang untuk menjadi Brand Ambassador atau Duta Pariwisata yang memperkenalkan destinasi pariwisata dan juga budaya-budaya di Kabupaten Minahasa,” jelasnya, Senin (31/10/2022).

“Puji Tuhan saat ini Pemilihan Waraney Wulan Minahasa 2022 berjalan dengan sangat baik, belum ada tantangan berarti yang ditemui sejauh ini,” ungkap gadis yang kerap disapa Eun ini.

Dalam pelaksanaannya di hari pertama, masing-masing finalis memaparkan presentasi terkait dengan pembangunan Kabupaten Minahasa dalam bidang pariwisata.

Ketua panitia pelaksana, Felix Palenewen, saat diwawancarai menyebutkan, apa yang sudah ditampilkan oleh seluruh peserta sejauh ini sudah baik.

“Saat ini penilaian untuk public speaking, dan presentasi membahas pariwisata. Secara umum semuanya sudah baik, karena mereka juga turut memberikan solusi bagi Kabupaten Minahasa,” kata Felix.

“Berharap dalam proses karantina ini seluruh finalis bisa lebih aktif dan peka akan jadwal kegiatan, karena mereka semua ini terpilih dari ratusan peserta yang terbaik. Karena jadwal yang padat ini merupakan cara mereka digembleng,” sebutnya.

Menurutnya, ajang ini penting agar dapat meregenerasi pemuda pemudi terbaik untuk menjadi representasi dan duta Minahasa.

“Semoga apa yang mereka sampaikan terkait pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi peluang dan solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi agar bisa berinovasi dalam berbagai bidang,” tandasnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *