Minahasa Tuan Rumah Kirab Pemilu, Bakal Kelilingi 25 Kecamatan

Pelepasan Kirab Pemilu 2024 oleh Ketua KPU Sulut, Meidi Tinangon bersama Asisten I Setdakab Minahasa, Riviva Maringka. (Foto: Maher Kambey)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

TONDANO (Gawai.co) – Kirab Pemilu 2024 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memeriahkan agenda nasional ini kembali digelar.

Kali ini KPU Minahasa menjadi tuan rumah pelaksanaan kirab dengan menerima 18 bendera parpol peserta Pemilu 2024 dari KPU Tomohon, bertempat di Lapangan Sam Ratulangi Tondano, Senin (20/3/2023).

Ketua KPU Minahasa, Lord Malonda mengatakan pihaknya bersyukur karena kirab Pemilu 2024 bisa hadir di Minahasa setelah melalui proses perjalanan yang dimulai dari Kota Bitung.

“Semua ini tentu berdasarakan petunjuk pelaksana dari pimpinan. Kirab Pemilu 2024 di Minahasa akan berlangsung sampai tanggal 25 Maret dengan mengelilingi 25 Kecamatan yang ada di Minahasa,” ujar Malonda.

“Mari kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum bahagia, karena merupakan sarana kedaualatan rakyat dalam memilih wakil rakyat,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua KPU Sulut, Meidi Tinangon, dalam sambutannya menyampaikan tema Kirab Pemilu adalah Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa.

Tinangon menyebutkan, hal ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa Pemilu adalah agenda nasional yang perlu disukseskan bersama.

“Alasan tema ini menjadi tagline Pemilu 2024 adalah Pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat,” katanya.

Lebih lanjut Tinangon menjelaskan, pada prisinsipnya ini merupakan arena konflik, karena ada kontestasi para kontestan peserta Pemilu yang berpotensi membuat rakyat terpecah belah.

Menurut dia sebelumnya terjadi polarisasi berkepanjangan, bahkan muncul gesekan tajam di beberapa tempat tertentu hingga Pemilu tidak kondusif bahkan berpotensi menjadi disintegrasi bangsa.

“Berharap Pemilu 2024 dijadikan sarana integrasi bangsa karena kita tidak bisa melepaskan diri dari perbedaan. Kita kelola perbedaan tersebut jadi sebuah keindahan dan kebanggaan sebagai suatu bangsa,” ungkapnya.

“Marilah kita tetap mempertahankan kebersamaan meski berbeda. Dengan kirab ini kita gaungkan semangat nasionalisme, kiranya bisa membawa hikmah yang baik bagi Indonesia untuk tetap satu,” tandasnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *