Kuliah Online Membosankan Tapi Harus Dijalani

Editor: Tim Gawai

Pewarta: Maher Kambey


TONDANO (Gawai.co) – Masa-masa kuliah online telah berlangsung selama setahun, mahasiswa dan mahasiswi yang awalnya mengeluh kini menganggap hal tersebut sebagai suatu kebiasaan yang mau tidak mau harus dijalani.

Selain sulit, banyak pula yang menganggap kuliah online membosankan. Meski demikian, hal tersebut tetaplah merupakan kewajiban setiap mahasiswa dan mahasiswi jika masih ingin menimba ilmu.

“Sering berhadapan dengan situasi dimana materi yang dijelaskan oleh dosen itu sulit dimengerti, belum lagi jaringan yang kadang suka error. Itu yang buat saya dan teman-teman merasa kuliah online itu membosankan,” ungkap Prisilia Cristi Ponto.

Mahasiswi semester empat tersebut mengatakan bahwa dirinya harus tetap berjuang untuk meraih gelar sarjana yang dia impikan, dengan tetap fokus terhadap apa yang dijalaninya saat ini.

Pemilik akun Instagram @prisiliachrsty ini mengaku bahwa, selain menjalani aktivitas utamanya yakni kuliah, dirinya juga mengisi keseharian dengan melakukan kegiatan positif.

“Karena aktivitas kuliah tidak sepadat yang sebelumnya, saya punya lebih banyak waktu bersama keluarga di rumah. Bisa bantu orang tua, bisa memasak, dan saya juga tetap latihan musik di gereja,” ucap gadis yang memiliki hobi bermain gitar ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, meski awalnya mengalami kesulitan dalam menjalani kuliah online namun dia tetap memandang semua itu sebagai sesuatu yang tidak mendatangkan kerugian.

“Awalnya memang sulit, tetapi pada akhirnya saya merubah pola pikir saya terhadap aktivitas kuliah online yang saya jalani ini. Saya memandang ini sebagai sesuatu yang tidak mendatangkan kerugian buat diri saya,” ujarnya.

Dia pun berbagi sedikit pengalaman tentang apa yang dia lakukan agar dirinya tidak jenuh dengan aktivitas perkuliahan yang dia jalani di masa pandemi ini.

“Sebelum kelas online dimulai saya sedikit berolahraga, karena itu membantu saya untuk tetap fokus. Selain itu saya juga membuat jadwal baru dan mencatat hal-hal apa saja yang saya anggap penting,” ujar perempuan asal Modoinding ini. (Maher Kambey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *