Hidden Paradise Minahasa, Hadirkan Kearifan Lokal Momasa Gula Aren

Hidden Paradise Minahasa hadir membawa konsep wisata kuliner dan alam. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

TONDANO (Gawai.co) – Selain terkenal akan keindahan alamnya, Minahasa juga dikenal dengan banyaknya tempat wisata, baik alam maupun buatan seperti Hidden Paradise Minahasa.

Berlokasi di Desa Suluan Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa tempat ini menghadirkan wisata alam dan kuliner dengan kearifan lokal, salah satunya adalah pembuatan gula aren atau yang biasa disebut orang Manado, gula batu.

Hidden Paradise Minahasa berjarak 16.5 KM dari jalan Ringroad – Manado (melewati desa Kembes – Rumengkor) 7 KM dari Sasaran – Tondano. Lokasi wisata ini terletak di tengah perkebunan pohon seho yang dibangun dan ditata pondok alami terbuat dari bahan bambu dan atap katu.

Hidden Paradise Minahasa, menyajikan beragam makanan khas tradisional Minahasa seperti onde-onde, kue cucur, tinutuan, sayur gedi, mie cakalang, ikan cakalang, ayam kampung dan lain-lain.

Selain itu, tempat ini juga menjual buah durian dan kuliner rasa durian lainnya.

Owner Hidden Paradise Minahasa, Albert Moningka menyebutkan, tempat wisata ini juga menyasar para peserta didik dengan menampilkan kearifan lokal yang ada.

“Di sini kita perlihatkan bagaimana membuat atau momasa gula aren pada pengunjung, dan itu biasanya dilakukan setiap hari Sabtu. Tapi jika ada permintaan dari rombongan wisatawan, bisa kami tunjukkan,” katanya.

Dalam proses momasa gula, pengunjung nantinya juga bisa menikmati gula cair yang dicampur dengan parutan jahe merah dan potongan sereh yang disebut minuman gula jahe.

“Tergantung pekerja bisa menghasilkan gula berapa banyak karena pembuatannya lebih rumit dari cap tikus, kualitas kayu bakar dalam pembuatannya juga perlu diperhatikan,” ujarnya.

“Kehadiran usaha ini merupakan bentuk kemandirian kita, berharap pemerintah dapat melihat potensi hingga bisa memaksimalkan ke depan,” sebut Albert.

Kehadiran usaha ini bukannya mendapat interest dan perhatian dari pejabat dan dinas terkait, utamanya Dinas Pariwisata, malah yang datang terlebih dulu adalah bagian perpajakan.

“Infrastruktur berupa akses jalan sangat diharapkan untuk lebih dimaksimalkan, dan fasilitas air bersih juga,” pungkasnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *