Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan

Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk saat menyampaikan sambutan dalam pelaksanaan ibadah menyambut Natal Yesus Kristus bersama keluarga besar Unima. (Mart Rasuh/dok gawai.co)

Editor: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Dengan memilih tema “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”, keluarga besar Universitas Negeri Manado (Unima) mengadakan ibadah menyambut Natal Yesus Kristus, bertempat di Gedung Kuliah Bersama (GKB), Kamis (23/12).

Dalam ibadah ini menjadi Khadim Pdt. Janny Rende, M.Th yang juga sebagai Wakil Sekretaris Bidang Data dan Informatika BPMS GMIM. Bacaan terambil dalam Kitab Injil Yohanes 1:1-14.

Pdt Janny mengkhotbahkan, bahwa Unima harus menjadi teladan pada bidang pendidikan/akademik yang dapat memberikan gagasan-gagasan positif dan inspirasi bagi masyarakat, terlebih berdasarkan kearifan lokal serta visi yakni “Unima Unggul Inovatif, Berdasarkan Mapalus”.

“Menerapkan kearifan lokal menjadi hal yang begitu penting pada masa kini. Karena kearifan lokal seperti mapalus jika dihayati, diimani dan dilaksanakan tentu memiliki makna mendalam,” ungkap Pdt. Janny.

Dikatakannya, Unima hadir untuk memberikan warna tersendiri dengan mengambil gagasan kearifan lokal dalam rangka memajukan dunia pendidikan. “Saya pribadi sebagai orang Minahasa dan bahkan masyarakat bangga dengan melihat visi Unima ini,” tuturnya.

Sama juga dengan beriman, kita harus memiliki iman bukan hanya karena pemahaman tapi juga berdasarkan perbuatan. “Iman harus betul-betul diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati,” tegas Rende.

Diungkapkannya, kita menghayati Natal Yesus Kristus untuk memperingati kedatangan Anak Terang. Kita tidak tahu kapan Tuhan datang kedua kali, tapi suka tidak suka, siap atau tidak siap, entah esok atau hari ini kita harus siap. “Tetapi jaminan keselamatan daripada Tuhan adalah pasti, oleh karena itu percayalah kepada Kristus Sang Juruselamat,” sampainya.

Sementara itu, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan, syukur kepada Tuhan karena untuk kedua kalinya dunia merayakan Natal Kristus di tengah tengah situasi Pandemic covid-19.

“Kita bersyukur, berkat kerja keras pemerintah, semua elemen masyarakat termasuk keluarga besar Unima dengan semangat cinta kasih dan persaudaraan, kita semua tetap terpelihara di dalam Yesus Kristus, dan situasi pandemi covid-19 sudah semakin melandai,” tutur orang nomor satu di Unima ini.

Dilanjutkan Prof Dei, sebagai keluarga besar dengan seluruh elemen bangsa dan gereja Tuhan di Indonesia, dirinya mengajak semua merenungkan tema bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang diinspirasi oleh surat Rasul Petrus pertama yaitu 1 Petrus 1: 2. Surat ini berisi penguatan kepada jemaat Kristiani di Asia Kecil yang menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan untuk terus membangun persaudaraan yang tulus berdasarkan cinta kasih.

“Surat 1 Petrus 1:2 ini menginspirasi gereja-gereja di Indonesia menetapkan tema perayaan Natal Kristus tahun 2021 “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”. Tema ini sangat relevan dengan situasi bangsa dan negara kita, situasi masyarakat kita, bahkan situasi keluarga besar Unima,” ujarnya.

Sebagai perguruan tinggi, Unima bersama-sama bergumul terhadap tantangan dan masalah yang dihadapi bersama. Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Unima memiliki tanggungjawab yang besar dalam pencerdasan kehidupan bangsa di tengah-tengah situasi pandemi covid-19.

“Kita terus terpanggil untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan, mutu layanan kehidupan masyarakat, bahkan mutu layanan di semua aras kehidupan bangsa dan negara,” katanya.

Perayaan Natal Yesus Kristus tahun 2021 ini, mengingatkan kita semua mengenai cinta kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang menggerakkan persaudaraan terhadap sesama.

Bagi kita semua Keluarga besar Unima, Natal Kristus 2021 ini, kiranya menjadi momentum bersama untuk terus meningkatkan semangat persaudaraan dalam membangun Unima.

“Kita semua telah mengusung kata mapalus sebagai landasan nilai visi Unima yang unggul dan inovatif. Mapalus sesungguhnya mengandung semangat dan nilai cinta kasih terhadap sesama, sehingga mampu menggerakkan persaudaraan untuk bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama,” tutur istri Guru Besar Senior Unima Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran.

Kata rektor, cinta kasih Allah yang menggerakkan persaudaraan dan memperkokoh semangat Unima Mapalus, kiranya akan menjadi kekuatan motivasional baik personal maupun institusional Unima dalam melayani terhadap sesama anak bangsa, masyarakat yang terpapar, menderita, terkebelakang, dan dalam ketertinggalan pendidikan.

Kiranya, cinta kasih Allah dan semangat persaudaraan akan terus mewarnai pelayanan dan pengabdian kita semua, sehingga banyak orang menikmati buah-buah Roh dari pelayanan yang kita berikan yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (band Galatia 5:22-23).

Turut hadir dalam ibadah ini yakni jajaran pimpinan universitas para pembantu rektor, kepala biro, dekan-dekan, pembantu dekan, dosen dan mahasiswa. Ibadah turut diisi dengan puji-pujian, kemudian penyerahan bingkisan Natal kepada cleaning service dan satpam serta penyerahan penghargaan berupa hadiah bagi semua fakultas yang telah berhasil membawa Unima meraih Indikator Kinerja Utama (IKU), dengan meraih peringkat dua nasional. (Martsindy Rasuh)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *