Dilaporkan Satu Warga Buroko di Gigit Anjing, Tim Damkar Akui Kesulitan Tangani Hewan Liar

(Foto/doc) ilusttrasi hewan anjing

Pewarta : Rendi Pontoh
Editor : Martsindy Rasuh

Bolmut (Gawai.co) — Keprihatinan masyarakat Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) semakin memuncak dengan meningkatnya kehadiran anjing liar di sekitar Kota Boroko.

Kehadiran anjing liar itu pun, mulai berdampak terhadap masyarakat. Buktinya, seorang warga sebut Anila dari Desa Buroko dilaporkan digigit anjing liar di sekitar pemukiman tempat tinggalnya.

Atas Insiden tersebut membuat warga yang ada di Desa itu gempar, sehingga kejadian ini pun sempat meresahkan warga. Dan msalah ini lamgsung dilaporkan ke pemerintah, supaya ada dinas tertentu yang bisa menghadapi populasi anjing liar di wilayah Buroko ini.

Anila salah satu korban mengaku, dirinya khawatir dengan keberadaan hewan liar yang berkeliaran di pemukiman dimana dia tinggal maupun di kawasan umum.

“saya merasa tidak aman lagi berjalan di sekitar halaman rumah, apalagi di jalanan umum. Sebab, anjing liar itu tak hanya manusia yang jadi incaran, tapi hewan-hewan lain pun menjadi mangsanya. Jujur saya sekarang mulai takut beraktivitas diluar rumah, apalagi sering melihat kelompok anjing liar berkeliaran di jalanan,” ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Daerah yang menugaskan Damkar untuk menangani hewan-hewan liar di Bolmut. Dengan kejadian ini, warga sorot para petugas ini lamban merespon terhadap masalah yang sempat terjadi.

Sejumlah warga pun mendesak agar pihak berwenang segera mengambil tindakan preventif, guna mengendalikan hewan liar dan mencegah insiden serupa terjadi kembali.

Salim Eato, Kepala Seksi Damkar mengatakan selain kebakaran, bidang mereka juga khusus menanagani hewan buas.

“Kami lagi melakukan persiapan dan menunggu anggota lain untuk segera menangani anjing liar tersebut,“singkatnya saat di konfirmasi media ini via telephon, Selasa, (19/3/2024) pagi.

Setelah berada di tempat kejadian, tim Damkar ini langsung melakukan upaya untuk menangkap anjing liar itu. Namun, personil Damkar di bawah pimpinan Salim Eato ini kelihatan sulit mendekati hewan yang menjadi buruannya.

“Ya, saya mengaku kesulitan menangkap anjing tersebut karena minimnya Alat Peindung Diri (APD), serta alat penangkap hewaniar itu. Intinya, kami akan berupaya dengan cara apapun supaya bisa mengamankan hewan liar ini,”tandasnya. (rp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *