Bitung  

Warga Pulau Lembeh di Temukan Tak Bernyawa di Ruko Pateten

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Warga Kelurahan Paten Satu, Kecamatan Aertembaga, digegerkan dengan penemuan sosok lelaki yang tergeletak tak bernyawa di emperan warung, kompleks Ruko Pateten. Jumat (5/1/2024).

Berdasarkan informasi, sekitar pukul 07:30 wita, pada Kamis 04 Januari 2023, ditemukan sosok lelaki dengan identitas berinisial WH (40) warga Kelurahan Doorbolaang, Kecamatan Lembeh Selatan, tergeletak tak bernyawa di lantai warung Ibu Ina, di komplek pertokoan Terminal Penyebrangan Ruko Pateten.

Kejadian tersebut dibenarkan, Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa, melalui Kasi Humas Polres Bitung, IPTU Iwan Setiayabudi.

Menurut Kasi Humas Polres Bitung, berdasarkan keterangan saksi berinisial SD (43) sekitar pukul 07:30 wita, saksi melihat korban sedang duduk sambil tertidur membungkuk diatas meja salah satu warung.

“Karena berplfikir, korban hanya tertidur biasa, saksi langsung meninggalkan korban dalam keadaan yang sama saat dirinya (SD (40).red) melihat pertama kali. Tak berselang waktu lama, saksi kembali ke lokasi semula dan melihat korban sudah tergeletak dilantai,” kata IPTU Iwan Setiayabudi, saat mengutip kalimat saksi SD (40).

Usai melihat korban sudah tergeletak, lanjut Iwan, saksi langsung memberitahukan kepada sejumlah warga disekitar lokasi kejadian.

“Disaat bersamaan datang seorang anggota TNI, langsung memeriksa denyut nadi dan pernapasan korban dan hasilnya sudah tidak merespon,” katanya.

Setelah berhasil diperiksa, kata Kasi Humas Polres Bitung, anggota TNI dan sejumlah warga, langsung membawa korban ke RS dr Wahyu Slamet AL Bitung.

“Setelah diperiksa oleh tim medis, dan oleh tim medis menyatakan korban sudah meninggal dunia,” tandasnya.

Sementara itu, kata Iwan, hasil keterangan dari Istri korban, berinisial VL, menyatakan bahwa korban sering mengeluh dan mengalami sakit asam lambung.

“Hasil pemeriksaan tim medis RS dr Wahyu Slamet AL Bitung, menyatakan korban meninggal dunia murni karena sakit dan oleh keluarga dan istri korban menolak untuk dilakukan outopsi,” pungkasnya. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *