Bitung  

Puluhan Warga Tangulandang Terdampak Letusan Gn Ruang Tiba di Kota Bitung 

Warga Pengungsian dampak bencana alam letusan Gn Ruang saat tiba di Pelabuhan Samudera Bitung. (foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Sebanyak 87 jiwa korban terdampak bencana alam letusan gunung (Gn) berapi Ruang di Kepulauan Tagulandang, Kabupaten Sitaro tiba di Pelabuhan Samudera Kota Bitung, menggunakan KN Pasatimpo milik dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Bitung.

Diketahui sebelum pada Selasa 15 April 2024, status Gn Ruang berada di level II dan hanya berselang beberapa jam status dari Gn tersebut naik menjadi level III.

Hingga dua hari pasca letusan, status Gn Ruang masih berada di level III dengan status siaga yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dikesempatan itu, Kepala Kantor PLP Kelas II Bitung, Capt. Barnabas Fendy Tallu saat diwawancari sejumlah awak media, mengatakan pihaknya baru mendapat konfirmasi dari pihak KSOP di Kepulauan Tagulandang, pada pukul 06:00 wita pagi hari.

“Setelah mendapat informasi itu, saya langsung menginstruksikan kepada ke Nahkoda KN Pasatimpo untuk dapat mempersiapkan segala kebutuhan terkait dengan proses evakuasi warga terdampak di Tagulandang, Kabupaten Sitaro,” kata Barnabas disela-sela penjemputan warga terdampak bencana letusan Gn Ruang. Kamis (18/4/2024) malam di Pelabuhan Samudera Bitung.

Mitigasi pasca bencana alam letusan Gn Ruang Pemkot Bitung kepada ratusan warga Pengungsian erupsi Gn Ruang Tagulandang di Pelabuhan Samudera Bitung. (foto:istimewa)

Saat disentil terkait adanya rencana proses evakuasi warga terdampak kembali, di Kepulauan Tagulandang, menggunakan KN Pasatimpo, dirinya mengatakan menunggu koordinasi serta permintaan dari posko bencana di Kepulauan Tagulandang.

“Pada prinsipnya unit kami siap dan siaga, kapan ada permintaan evakuasi warga terdampak serta menghitung terkait dengan ketersediaan BBM unit armada,” katanya.

Terpisah Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, saat diwawancari sejumlah awak media di lokasi pendataan dan pelayanan yang di fasilitasi Pemkot Bitung diruang tunggu terminal Pelabuhan Samudera Bitung, mengatakan penjemputan dan pelayanan serta pendataan merupakan bagian dari penangganan mitigasi pasca bencana alam dan implementasi dari kerja ‘malendong Pemerintahan Maurits-Hengky.

“Hal ini tentunya hasil dari koordinasi dari Pemerintahan Provinsi bersama lintas sektoral, termasuk Pemerintah Pusat dalam penanganan Mitigasi pasca bencana yang terjadi kepada saudara-saudara kita di Kepulauan Tagulandang,” kata Maurits.

Selain itu, Maurits juga mengatakan koordinasi itu, adalah bagian dari himbauan Presiden RI Joko Widodo dalam serta Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, karena bencana alam letusan Gn Ruang adalah bencana Nasional.

“Sehingga penanganannya, dilakukan secara Nasional. Dan saat ini kami Pemkot Bitung telah melakukan langka mitigasi pasca bencana, melalui koordinasi, salah satunya adalah memastikan persiapan rumah singgah yang difasilitasi jajaran Pemprov Sulut dan di Kota Bitung sendiri kami sedang mempersiapkan rumah susun yang akan menjadi tempat penampungan saudara kita yang terdampak letusan Gn Ruang,” pungkasnya.

Sementara itu, turut hadir dalam penjemputan ke 87 warga terdampak letusan Gn Ruang di Kepulauan Tagulandang, dihadiri Wali Kota Bitung Maurits Mantiri bersama jajarannya dan Ketua PMI Kota Bitung serta unsur Forkopimda, jajaran KSOP Bitung dan jajaran Pelindo.

Adapun ke 87 warga terdampak letusan Gn Ruang, langsung mendapatkan pelayanan dan pendataan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung.

Selain itu pula pada kloter kedua menggunakan KRI Kakap mengangkut kurang lebih sekitar 130an jiwa dan terinformasi juga kurang lebih sekitar 200an jiwa sedang dalam proses evakuasi melalui KMP Lokong Banua dari Pelabuhan Tagulandang menuju Kota Bitung. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *