Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Advokat kondangan berdarah Nusa Utara, Dr Michael Remizaldy Jacobus SH MH, tawarkan solusi redam angka kriminalitas di Kota Bitung. Sabtu (26/04/2025).
Pasalnya, beberapa waktu lalu, masyarakat di teror dengan adanya ‘Peks-Peks’ sebutan lain dari kelompok atau individu anak remaja yang kerap melakukan tindakan kriminal menggunakan senjata tajam berbagai jenis.
Hal tersebut, membuat Doktor Ilmu Hukum lulusan doktoral Universitas Trisakti, menawarkan metode pendekatan penanganan masalah atau solusi situasi yang terjadi di Kota Bitung.
Menurutnya, situasi di Kota Bitung saat ini tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan biasa atau bersifat reaktif. kata Jacobus, perlunya langkah luar biasa untuk menyelamatkan generasi muda dari jerat kenakalan dan tindakan kriminal. Ia mengusulkan agar pemerintah menginisiasi program terpadu berbasis kedisiplinan dan nasionalisme dengan dukungan lintas sektor.
“Anak-anak muda yang terlibat kriminalitas harus ditangkap, dibina di barak militer untuk dilatih kedisiplinan, mental, serta diberikan doktrin keagamaan dan nasionalisme,” tawaran solusi Dr Michael Remizaldy Jacobus SH MH kepada para stakeholder di Kota Bitung, melalui pesan yang dikirimkan ke awak media Gawai.co.
Selain itu, kata pria yang vokal terhadap situasi yang terjadi di tingkat Nasional maupun lokal ini melanjutkan, setelah menjalani pelatihan tersebut, para pemuda ini dikembalikan ke keluarga masing-masing dengan persiapan yang lebih matang untuk melanjutkan pendidikan atau masuk ke dunia kerja.
“Pendekatan ini sebagai solusi jangka panjang yang lebih efektif ketimbang sekadar pemadaman kebakaran. Tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara instan. Perlu konsep besar dan kolaboratif,” katanya.
Michael menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga, mulai dari TNI/Polri, tokoh rohaniwan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Tenaga Kerja. Selain itu, ia juga mendorong optimalisasi peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan Kesbangpol untuk penanaman nilai-nilai kebangsaan.
Data dari aparat keamanan setempat mencatat adanya peningkatan kasus kriminal yang melibatkan remaja di Kota Bitung dalam dua tahun terakhir. Bentuknya pun beragam, mulai dari tawuran, pemalakan, pencurian, penyalahgunaan narkotika hingga pembunuhan.
Fenomena ini dinilai sebagai konsekuensi dari minimnya ruang positif dan pembinaan yang menyentuh akar permasalahan, seperti pendidikan karakter, ketersediaan lapangan kerja, serta kondisi sosial keluarga yang rapuh.
Pemerintah Kota Bitung sendiri telah menggelar sejumlah kegiatan preventif seperti penyuluhan, patroli rutin, dan program rehabilitasi sosial. Namun, berbagai kalangan menilai, langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi akar persoalan.
Usulan seperti yang disampaikan oleh Michael Jacobus dinilai bisa menjadi bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan baru yang lebih strategis dan menyeluruh.
“Kalau tidak dilakukan perubahan dari sekarang, kita berisiko kehilangan satu generasi,” pungkasnya. (*/ayw)