Bitung  

Pencarian Korban KM LCT Bora V Dihentikan, Basarnas Manado Lakukan Pemantauan

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Memasuki hari ke-8 pasca dinyatakan hilang, armada Kapal LCT Bora V, Basarnas Manado menutup operasi pencarian. Minggu (28/1/2024).

Diketahui armada Kapal LCT Bora V dinyatakan hilang diperairan Tagulandang Kabupaten Sitaro pada pekan lalu, tepatnya pada Minggu 21 Januari 2024, dengan bermuatan logistik milik PLN diantaranya 4 unit mobil tronton dan 2 unit mobil dump truk.

Kepala Kantor Basarnas Manado, Monce Brury, melalui rilis resmi mengatakan operasi pencarian KM LCT Bora V pasca dinyatakan hilang pada pekan lalu, dihari kedelapan, akhirnya di tutup dan dilanjutkan dengan metode pemantauan.

Menurut, Monce Brury pencarian korban sejak hari Minggu 21 Januari 2024, sebanyak 18 penumpang dan pada hari ketiga Selasa 23 Januari 2024, oleh petugas gabungan berhasil menemukan 12 orang, diantaranya 10 selamat dan 2 orang meninggal.

“Dalam upaya pencarian korban KM LCT Bora V oleh Basarnas Manado melibatkan Basarnas Ternate, akan tetapi selama pencarian tidak menemukan tanda tanda korban, selama pencarian sudah melibatkan KN (Kapal Negara) dari Basarnas, Kepolisian/TNI dan masyarakat,” kata Kepala Kantor Basarnas Manado.

Lanjutnya, “Selama pencarian tim SAR gabungan kesulitan pencarian korban di karenakan tingginya gelombang laut yang mencapai 2-3 meter serta selama pencarian korban, gerak arah angin menuju ke arah koordinat batang dua di wilayah Maluku Utara,” tambahannya.

Monce Brury menegaskan bahwa selama pencarian kami bersama unsur potensi SAR sudah berusaha semaksimal mungkin sampai melibatkan Basarnas Ternate, tetapi hingga hari ke tujuh belum juga menemukan kedelapan orang penumpang KM LCT Bora V.

“Operasi SAR Km LCT Bora V kami tutup dan kami lanjutkan dengan pemantauan, kami sudah sebar berita ini ke pemilik kapal wilayah Bitung yang ini mencari ikan di wilayah Batang dua, apabila melihat tanda tanda korban secepatnya melaporkan kejadian ini. kami akan selalu berkoordinasi dengan seluruh pemilik kapal kapal wilayah bitung maupun di Tagulandang, operasi ini bisa di lanjutkan kembali apabila ada penemuan tanda tanda korban,” pungkasnya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *