Bitung  

Nuansa Adat Sangihe Bergema di Pagelaran Tulude Kecamatan Ranowulu

Editor/Editor: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Ratusan warga Kecamatan Ranowulu hadir meriahkan pagelaran Upacara Adat Tulude, yang digelar dihalaman Kantor Kecamatan Ranowulu. Minggu (4/2/2024).

Hadir dalam pelaksanaan Upacara Adat Tulude dihadiri oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri didampingi Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Tangkudung.

Selain itu pula dihadiri sejumlah Pejabat Teras Pemerintahan Kota (Pemkot) Bitung, unsur Forkopimca yang diwakili, Camat Ranowulu, Djonny Rommy Kaloh didampingi Ketua TP PKK Kecamatan Ranowulu, para Lurah se-Kecamatan Ranowulu, para pemangku adat dan tokoh masyarakat serta para undangan.

Terpantau awak media, pelaksanaan Upacara Adat Tulude Kecamatan Ranowulu, kaya akan nuansa dan budaya serta tarian adat Sangihe.

Diawali saat penjemputan hingga jalannya prosesi Upacara Adat Tulude, dihiasi berbagai tarian adat Sangihe, bahkan dalam pelaksanaan tatacara Upacara menggunakan bahasa dan budaya Sangihe.

Dikesempatan itu, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, mengatakan pentingnya pelestarian budaya, sebagai warisan nenek moyang yang patut dipertahankan dan diwarisi kepada generasi – generasi secara berkelanjutan.

“Bapak Proklamator, bung Soekarna, perna mengatakan Budaya adalah suatu nilai yang harus dipertahankan dan terus dilestarikan, karena memiliki berbagai makna dalam mempersatukan rasa nasionalis kita, sebagai Negara Kesatuan Indonesia. Karena budaya melambangkan jati diri kita. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mampu bertahan dan beradaptasi,” kata Maurits. Minggu (4/2/2024).

Maurits Mantiri yang diketahui memiliki darah Nusa Utara, pun mengatakan pagelaran Upacara Adat Tulude, saat ini tak hanya dirasakan atau dirayakan oleh masyarakat Nusa Utara, namun sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kota Bitung pada umumnya.

“Upacara Adat Tulude adalah bentuk rasa syukur atas berkat Tuhan yang dilimpahkan kepada kita warga Kota Bitung,” tandasnya.

Hal senada di kalimatkan, Camat Ranowulu, Djonny Rommy Kaloh saat mengalimatkan ungkapan terima kasih pelaksanaan Upacara Adat Tulude.

“Terima kasih kepada Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM bersama Ketua TP PKK, Ny Rita Mantiri Tangkudung serta para Pejabat Teras Pemkot Bitung yang berkesempatan hadir dalam pelaksanaan, pagelaran Upacara Adat Tulude, Kecamatan Ranowulu,” kata Rommy.

Seraya menyampaikan, “Apresiasi kepada seluruh Lurah dan perangkat Kelurahan serta tokoh adat, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi dalam kegiatan acara Tulude saat ini. Semoga Budi baik saudara-saudari mendapat imbalan yang lebih dari sang pencipta. Dan akhirnya atas nama Pemerintah Kecamatan dan pribadi menyampaikan, selamat menulude,” kata Rommy sebelum mengakhiri sambutannya.

Sekilas Tentang Upacara Adat Tulude

Tulude merupakan upacara adat tahunan yang diwariskan dari para leluhur masyarakat Nusa Utara (kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro). Nusa Utara yang terletak di ujung utara provinsi Sulawesi Utara. Tulude telah dilaksanakan selama bertahun-tahun dan merupakan upacara adat sakral serta religius yang dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud.

Upacara adat ini digelar setahun sekali, tepatnya di akhir bulan Januari, yakni pada tanggal 31. Acara ini juga dihayati secara simultan sebagai peringatan Hari Ulang Tahun Kab. Kepulauan Sangihe. Dewasa ini, masyarakat suku Sangihe mengadakan upacara adat Tulude sebagai momen untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang diberikan, baik dalam bidang kelautan dan perikanan, maupun pertanian, dsb.

Jika ditinjau berdasarkan kacamata historis, upacara Tulude ini, dulunya dipenuhi dengan berbagai hal atau ritual yang berbau mistis. Akan tetapi, dengan masuknya agama di tengah masyarakat Sangihe, khususnya protestanisme yang dibawa oleh pihak Belanda, maka hal-hal mistis tersebut lambat laun bergeser menjadi perayaan yang bersifat religius. Meskipun demikian, sebagian masyarakat Sangihe masih mempercayai apa yang disebut dengan kekuatan jahat, hal-hal yang berbau mistis atau yang sarat dengan okultisme. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *