Bitung  

Menunggu Kepastian Penanganan Genangan Air, Warga Batuputih Blokade Akses Jalan

Blokade jalan warga Batuputih. (Foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Menanti kepastian tanggung jawab serta upaya solusi mengatasi genangan air yang menutupi ruas jalan penghubung Girian – Batuputih, ratusan warga melakukan pemblokiran jalan. Selasa (9/4/2024).

Aksi pemblokiran jalan oleh warga Batuputih Bawah dan Batuputih Atas dikhususkan bagi kendaraan operasional maupun karyawan PT MSM/TTN diwilayah pertigaan menuju Kelurahan Pinasungkulan dan Kelurahan Batuputih, Kecamatan Ranowulu – Kota Bitung.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirampung awak media Gawai.co, puluhan warga Batuputih saat menggelar aksi pemblokiran tersebut, dilakukan sejak pukul 04:00 wita, hingga pada pukul 15:30 wita, usai mendapatkan kesepakatan bersama antara pihak PT MSM/TTN dan masyarakat.
Adapun proses mediasi itu difasilitasi oleh Kapolres Bitung AKBP Albert Zai bersama jajarannya, yang digelar di kantor Community Development PT MSM/TTN diwilayah Desa Rindodoran, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.
Menurut salah satu peserta aksi, Frangky Masala saat ditemui awak media, mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk lanjutan penyampaian aspirasi dan bentuk pertanggung jawaban PT MSM/TTN kepada masyarakat.

“Ada dia tuntutan kami, yang pertama terkait dengan penanganan genangan air yang menyebabkan terputusnya akses jalan, yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan emas. Kedua terkait dengan kompensasi dampak kerugian material maupun non material akibat masyarakat,” katanya usai proses mediasi itu.

Lebih lanjut, kata Lawyer asal Kelurahan Batuputih Bawah, hasil dari pertemuan itu, dari kedua tuntutan masyarakat sudah disepakati walaupun nilai kesepakatannya belum secara umum dari kedua tuntutan itu disepakati.

“Artinya kami warga mengikuti tawaran dari pihak perusahan terkait dengan penanganan genangan air, namun pada poin kedua tuntutan kami, pihak. Perusahaan belum dapat memastikan nominal kompensasinya,” tegasnya.

Seraya menambahkan, “Kami warga Batuputih, akan menunggu tindak lanjut atas ucapan dan janji yang telah dilontarkan pihak perusahaan saat proses mediasi tadi,” tandasnya.

Terpisah perwakilan PT MSM/TTN melalui salah satu staf Community Development, Malfin Waas mengatakan saat proses mediasi bersama warga Batuputih, yang dihadiri oleh Kapolres Bitung serta pihak teknis PT MSM/TTN, telah mendapat solusi dan menyepakati kedua poin tuntutan warga.

“Sejak dua hari yang lalu upaya penanganan genangan air telah kami lakukan dan hari ini akan ada penambahan mesin penyedot air yang sebelumnya 3 unit saat ini akan ditbah 1 unit dengan kapasitas yang lebih besar. Selain itu pula akan dilakukan pembuatan jalan alternatif yang akan disupoort oleh jajaran TNI,” katanya.

Selain itu, kata Malfin proses teknis penanganan genangan air itu, pastinya akan memakan waktu pekerjaannya diperkiraan kurang lebih sekitar 1 atau 2 Minggu.

“Poin kedua tuntutan warga, telah kami laporkan kepimpinan dan pastinya proses itu akan kami lakukan dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.

Diketahui pemblokiran jalan itu, sebelumnya pada Senin 8 April 2024, warga Batuputih sempat memberhentikan aktivitas pertambangan di area Alaska serta melakukan mediasi bersama pihak perusahan tambang emas PT MSM/TTN.

Adapun genangan air tersebut, disinyalir disebakan aliran sungai sarawet dan sungai-sungai kecil lainnya diwilayah itu, sengaja ditutup oleh PT MSM/TTN, untuk proses perluasan wilayah pertambangan emas, sehingga air meluap dan menutupi badan jalan dengan ketinggian 3 meter. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *