Bitung  

Jelang Perayaan Sholat Ied, Si Jago Merah Hanguskan Ratusan Kios dan Lapak Pasar Girian

Suasana kebakaran di Pasar Tradisional Girian. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Musibah kebakaran kembali menerpa ratusan pedagang Pasar Tradisional Girian. Senin (2/5/2022).

Diketahui kejadian ini, merupakan kali dua terjadi, bahkan tragisnya kali ini, musibah kebakaran ini terjadi disaat para pedagang yang berumat muslim, sedang mempersiapkan diri mengikuti Sholat Ied, di perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Berdasarkan informasi, kobaran api pertama terjadi sekitar pukul 05:15 wita, dan data sementara sekitar 350 kios dan lapak yang hangus terbakar.

Menurut, Kepala Unit Pasar Girian, Neldy Kalangie mengatakan, kobaran api pertama kali terlihat di area tengah pasar dan kemudian dengan cepat merambat ke kios dan lapak lainnya.

“Dugaan sementara karena arus listrik dan hanya dalam hitungan menit, api begitu cepat merambat membakar ratusan kios dan lapak,” kata Neldy.

Atas kejadian tersebut, kata Neldy tidak ada korban jiwa dan kerugiannya masih dalam proses perhitungan.

“Saat ini oleh petugas Damkar Pemkot Bitung sedang melakukan pendinginan. Selain itu kami juga sedang melakukan proses pendataan pedagang yang menjadi korban bencana kebakaran,” tandasnya.

Hal senada dikalimatkan salah satu pedagang yang menjadi korban bencana kebakaran, Ariati Datauw saat ditemui sejumlah awak media, hanya bisa menangis menyaksikan kiosnya di Pasar Girian dilalap ‘Si Jago Merah’

Perempuan yang sehari-hari berjualan pakaian bekas layak pakai ini mengaku tidak ada bahan dagangan yang diselamatkan karena saat kejadian, ia sementara mempersiapkan diri untuk ikut Sholat Id bersama keluarga.

“Tidak ada yang saya selamatkan. Semua habis terbakar,” kata Ariati sambil menyeka air mata.

Ia mengaku, dua tahun sebelumnya, yakni tahun 2019, kios miliknya juga menjadi korban kebakaran bersama 200an kios dan lapak lainnya.

“Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. 2019 juga bahan dagangan habis terbakar sama seperti saat ini. Entah harus mencari modal dari mana agar bisa kembali berjualan,” pungkasnya. (***/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *