Bitung  

Genangan Air di Ruas Jalan Batuputih Berdampak Pada Perekonomian Warga

Aktivitas warga Batuputih mengakses jalan yang digenangi air di ruas jalan Girian-Batuputih. (foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Empat hari terisolasi akibat aktivitas pertambangan emas sehingga terjadi genangan air di ruas jalan Girian – Batuputih, berdampak pada perekonomian warga Batuputih.

Pasalnya, aktivitas pertambangan emas PT Maeres Soputan Mining dan Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN) diduga menjadi biang kerok genangan air yang menutupi akses jalan di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu Kota Bitung.

Hingga pada hari ke empat, akses jalan belum terbuka, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki, menggunakan jembatan apung.

Menurut salah satu warga Batuputih Bawah, Stance Masedung saat ditemui warga mengatakan sejak pada hari Minggu 7 April 2024, hari pertama tertutupnya akses jalan, terjadi kenaikan harga bahan pokok.

“Saat ini harga beras terjadi kenaikan, yang sebelumnya Rp 70.000 per 5 kilo, naik menjadi Rp 90.000, kemudian harga tabung gas 2 kg, sebelumnya Rp 25.000 harga eceran naik menjadi diantara Rp 35.000 hingga Rp 50.000,” katanya saat ditemui awak media dikediamannya. Rabu (10/4/2024).

Selain itu, kata wanita berprofesi sebagai IRT ini, menyampaikan hampir seluruh bahan pokok terjadi kenaikan harga secara signifikan.

“Tentunya jika genangan air ini masih terus berlanjut serta lambatnya penanganan dari Pemerintahan dan para pemangku kepentingan, ini akan membunuh kami karena tidak adanya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran,” bebernya.

Kenaikan harga bahan pokok itu terjadi, akibat adanya extra cost, dimana para pedagang harus membayar ongkos operasional doble, yakni; terjadinya dobel biaya transportasi.

Sementara itu, dari pantauan awak media, upaya penanganan genangan air masih terus dilakukan oleh pihak perusahaan pertambangan emas PT MSM/TTN dilokasi genaangna dengan mengerahkan sejumlah unit alat berat.

Selain itu juga, aktivitas masyarakat mulai membaik, meskipun masih menggunakan jembatan penyebrangan. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *