Bitung  

Bersama Kemendagri RI, Pemkot Bitung Paparkan Rencana Resettlement Warga Pinasungkulan

Perwakilan Warga Pinasungkulan yang turut hadir dalam sosialisasi rencana Resettlement. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Tindaklanjut hasil Tim Relokasi dan Tim Apraisal terkait dengan rencana Pemindahan Pemukiman (Resettlement) diwilayah lingkungan II Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, melakukan sosialisasi bersama dengan jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI berserta pihak PT Maeres Soputan Mining (PT MSM) dan warga Pinasungkulan. Kamis (2/6/2022).

Diketahui sosialisasi tersebut, oleh Tim Relokasi dan Tim Apresial terkait dengan hasil temuan dilapangan, yang digelar di ruangan SH Sarundajang Kantor Walikota Bitung, yang dihadiri langsung oleh Wali Kota, Maurits Mantiri dan Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerjasama Kemendagri RI, dr. Prabawa Eka Soesanta serta Direktur PT MSM dan TTN, David Sompie.

Selain itu pula turut dihadiri oleh warga lingkungan II, Kelurahan Pinasungkulan dan Jajaran Pejabat Teras Pemkot Bitung serta Tim Relokasi dan Tim Apraisal.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerjasama yang boleh bersama-sama dengan Pemerintah Kota Bitung untuk melakukan sosialisasi yang lebih kongkrit soal rencana Resettlement yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan.

Menurut Maurits, selama proses berjalan ini, segala sesuatu harus dilakukan secara terbuka bukan dengan sembunyi-sembunyi, yang artinya harus dibicarakan hal-hal apa saja terkait dengan proses ini.

“Termasuk hasil apraisal (tim penilai) diberikan kepada pemilik lahan atau bangunan,” kata Maurits.

Selain itu, Wali Kota Bitung pula menjelaskan terkait dengan perbedaan antara Relokasi dan Resettlement. Menurutnya kedua konsep ini sangat berbeda.

“Relokasi biasanya hanya terjebak pada pemahaman tentang perpindahan saja setelah itu tidak ada kegiatan dan aktivitas selanjutnya, namun untuk Resttlement adalah satu kesatuan yang sejak dari awal kembali ke titik baru kemudian berada pada hidup normal barulah program ini berakhir,” bebernya.

Hal senada dikalimatkan oleh Direktur PT MSM dan PT TTN, David Sompie, konsep Resettlement pihaknya juga turut dalam prosesnya dan akan terus bersama-sama dengan pemerintah sehingga rencana mulia ini dapat terwujud.

“Kiranya konsep dan program yang bertanggung jawab ini dapat dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan yang pastinya disetiap aktivitasnya akan selalu berkoordinasi dan melaporkan kepada pemerintah,” pungkasnya. (***/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *