Makin Hebat! Unima Borong Tiga Penghargaan Level Nasional

Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk saat menerima piagam penghargaan dari Kemendikbudristek bersama jajaran kampus lainnya. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

JAKARTA (Gawai.co) – Tak henti-hentinya civitas academica Universitas Negeri Manado (Unima) berinovasi. Belum lama ditetapkan sebagai instansi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berstatus pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), terkini Kampus Biru yang sedang dipimpin srikandi hebat Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd mencatatkan rekor, meraih tiga penghargaan Kementdikbudristek dan Kemenkeu atas pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, 3 serta masuk 10 besar liga PTN Satker, penghargaan diterima di Jakarta, Senin (27/6/2022).

“Syukur kepada Tuhan karena oleh rahmat-Nya sehingga Unima boleh dinobatkan sebagai kampus peraih tiga penghargaan sekaligus, baik itu IKU 2, 3 maupun masuk 10 besar liga PTN Satker,” ungkap Prof Dei sapaan akrab rektor Unima dengan bangga.

Tentu, kata rektor, penghargaan yang diterima ini dipersembahkan untuk keluarga besar Unima. “Penghargaan ini dipersembahkan untuk seluruh keluarga besar Unima, baik mahasiswa, dosen maupun pegawai,” tutur orang nomor satu di Unima ini.

Tentu, lanjut Prof Dei, guna mencapai prestasi ini tidaklah mudah, butuh usaha dan kerja keras meraihnya. “Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Ada tim fakultas dan universitas yang dengan kerja keras menyelesaikan tahap demi tahap, sehingga Unima boleh masuk rangking terbaik dan meraih penghargaan ini. Atas nama pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ambil bagian dan menyelesaikan semua ini dengan baik,” tuturnya.

Rektor Prof. Dr. Deitje A. Katuuk saat memegang piagam penghargaan usai menerimanya dari Kemendikbudristek.

Perlu diketahui, Kemendikbudristek memberikan penghargaan dan dana tambahan Rp332 miliar kepada PTN sebagai bonus keunggulan IKU tahun 2021. “Penghargaan ini merupakan bagian program Insentif Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) berdasarkan hasil capaian IKU yang telah ditetapkan oleh kementerian melalui Merdeka Belajar Episode 6: Transformasi Dana Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi,” ungkap Plt Dirjen Dikti Ristek Prof. Nizam pada acara peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Pemberian penghargaan dikelompokkan ke dalam empat liga, yaitu liga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU), liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker), dan liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja Seni (PTN Satker Seni).

Penghargaan yang diberikan kepada PTN adalah penghargaan keunggulan IKU 1 sampai dengan IKU 8 serta penghargaan bagi PTN yang masuk ke dalam posisi top 10 persen di masing-masing liga.

Dalam penilaianya, tim dari Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek menentukan dua kriteria penilaian yaitu poin pencapaian dan poin pertumbuhan. Kriteria poin pencapaian akan diberikan nilai maksimal 10 dari setiap indikatornya ketika capaian PTN berhasil mencapai target standar emas (Gold Standard) yang telah ditentukan sebelumnya untuk masing-masing indikator. Sementara itu, kriteria pertumbuhan dilihat dari perkembangan IKU dari tahun sebelumnya.

Untuk liga PTN BH, dua PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan dari Kemendikbudristek yaitu Universitas Indonesia (UI) dengan nilai pencapaiannya 75 poin dan pertumbuhannya sebesar 477, serta Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan nilai pencapaiannya 74 poin dan pertumbuhannya sebesar 53.

Untuk liga PTN BLU, PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan nilai pencapainnya 72 poin dan pertumbuhannya sebesar 129, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan nilai pencapaiannya 71 poin dan pertumbuhannya sebesar 29, Universitas Negeri Padang (UNP) dengan nilai pencapaiannya sebesar 68 poin dan pertumbuhannya sebesar 59, dan Universitas Brawijaya (UB) nilai pencapaiannya sebesar 65 poin dan pertumbuhannya sebesar 39.

Untuk liga PTN Satker, PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta dengan nilai pencapaiannya sebesar 65 poin dan pertumbuhannya sebesar 198 , Universitas Negeri Manado (Unima) dengan nilai pencapaiannya sebesar 63 poin dan pertumbuhannya sebesar 282, serta Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dengan nilai pencapaiannya sebesar 52 poin dan pertumbuhannya sebesar 154.

Sementara itu, untuk liga PTN Satker Seni yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan nilai pencapaiannya sebesar 41 poin dan pertumbuhannya sebesar 359.

Di samping itu, Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan dan memberikan bonus insentif sebesar Rp1 miliar kepada masing-masing PTN yang unggul pada setiap indikator dari delapan IKU. Adapun delapan IKU tersebut adalah 1) lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, 2) mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, 3) dosen berkegiatan di luar kampus, 4) praktisi mengajar di dalam kampus, 5) hasil kerja dosen digunakan masyarakat, 6) program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, 7). Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta 8) program studi berstandar internasional.

Untuk PTN BH, perguruan tinggi yang unggul pada IKU 1 yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), IKU 2 diberikan kepada Institut Pertanian Bogor (IPB), IKU 3 diberikan kepada Universitas Airlangga (Unair), IKU 4 diberikan kepada IPB, IKU 5 diberikan kepada ITS, IKU 6 diberikan kepada UI, IKU 7 diberikan kepada UNS, dan IKU 8 diberikan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kemudian untuk PTN BLU, perguruan tinggi yang unggul pada IKU 1 yaitu Universitas Brawijaya (UB); IKU 2 diberikan kepada Unesa; IKU 3 dan 4 diberikan kepada UNY. Selanjutnya, IKU 5 diberikan kepada Universitas Negeri Malang (UM), IKU 6 diberikan kepada Universitas Andalas (Unand), IKU 7 diberikan kepada Universitas Pattimura (Unpatti), dan IKU 8 diberikan kepada UNY.

Selanjutnya untuk PTN Satker, perguruan tinggi yang unggul pada IKU pertama yaitu Institut Teknologi Kalimantan (ITK), IKU 2 dan 3 diberikan kepada Universitas Negeri Manado (Unima), IKU 4 diberikan kepada Universitas Palangka Raya (UPR). Selanjutnya, IKU 5 diberikan kepada Unsika, IKU 6 diberikan kepada ISI Denpasar, IKU 7 diberikan kepada UPR, dan IKU 8 diberikan kepada UPN Veteran Jakarta. (mrt)

Daftar Perguruan Tinggi Negeri yang unggul dalam pencapaian delapan IKU:

1. Liga PTN BH
a. Universitas Indonesia
b. Universitas Sebelas Maret

2. Liga PTN BLU
a. Universitas Negeri Surabaya
b. Universitas Negeri Yogyakarta
c. Universitas Negeri Padang
d. Universitas Brawijaya

3. Liga PTN Satker
a. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
b. Universitas Negeri Manado
c. Univeristas Singaperbangsa Karawang

4. Liga PTN Satker Seni
a. Institut Seni Indonesia Denpasar

Daftar Perguruan Tinggi Negeri yang unggul pada masing-masing IKU

1. Kategori PTN BH
a. IKU 1: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. IKU 2: Institut Pertanian Bogor
c. IKU 3: Universitas Airlangga
d. IKU 4: Institut Pertanian Bogor
e. IKU 5: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
f. IKU 6: Universitas Indonesia
g. IKU 7: Universitas Sebelas Maret
h. IKU 8: Institut Teknologi Bandung

2. Kategori PTN BLU
a. IKU 1: Universitas Brawijaya
b. IKU 2: Universitas Negeri Surabaya
c. IKU 3: Universitas Negeri Yogyakarta
d. IKU 4: Universitas Negeri Yogyakarta
e. IKU 5: Universitas Negeri Malang
f. IKU 6: Universitas Andalas
g. IKU 7: Universitas Pattimura
h. IKU 8: Universitas Negeri Yogyakarta

3. Kategori PTN Satker
a. IKU 1: Institut Teknologi Kalimantan
b. IKU 2: Universitas Negeri Manado
c. IKU 3: Universitas Negeri Manado
d. IKU 4: Universitas Palangka Raya
e. IKU 5: Univeristas Singaperbangsa Karawang
f. IKU 6: Institut Seni Indonesia Denpasar
g. IKU 7: Universitas Palangka Raya
h. IKU 8: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Sumber: Kemendikbudristek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *