Dukungan WKI GMIM Mengerucut ke Pnt Deitje Katuuk, Dikenal Sosok Rendah Hati dan Komunikatif

Rektor Unima Pnt. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd calon Ketua WKI Sinode GMIM. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Dengan latar belakangnya sebagai guru besar serta sukses memimpin Universitas Negeri Manado (Unima) rupanya menjadi penilaian tersendiri bagi wanita hebat Pnt. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd untuk menjadi ketua WKI Sinode GMIM periode 2022-2027.

Dukungan para ibu-ibu WKI selaku pemilih pun terus berdatangan bahkan mulai mengerucut pada Pnt. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd. Apalagi, Prof Dei sapaan akrabnya berhasil meraih 886 dukungan pemilih pada hasil penjaringan bakal calon Kompelka WKI Sinode GMIM dan menempatkan dirinya pada posisi nomor dua nominator.

Prof Dei yang juga adalah Ketua Panitia Pemilihan Kompelka WKI Sinode GMIM ini tentu terus bersosialisasi dengan seluruh ibu-ibu guna meraih suara maksimal dan dapat dipercayakan BPMS GMIM sebagai ketua WKI pada aras sinode.

Kolaborasi antara program Unima dan WKI Sinode GMIM menjadi salah satu program jitu Prof Dei untuk pemberdayaan SDM unggul khususnya bagi ibu-ibu GMIM, sekaligus memperkuat hubungan emosional antara ibu-ibu se-GMIM.

“Kita butuh sosok pemimpin kompelka WKI Sinode GMIM yang memiliki segudang pengalaman, menjunjung profesionalitas serta berdedikasi dalam memimpin ibu-ibu GMIM,” ungkap Ketua WKI Wilayah Kalawat I Pnt. Dr. Meiske Tumbel, MPd.

Menurut Tumbel, dirinya tertarik dan tercengang dengan gaya sosialisasi yang dilakukan Pnt. Prof. Deitje Katuuk di seluruh rayon di wilayah GMIM, banyak melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan profesionalitas ibu-ibu GMIM.

“Melakukan kegiatan kemanusiaan melalui pengobatan gratis, pendampingan keterampilan, fokus pada kesetaraan gender, maupun pemberdayaan lainnya. Itu semua dilakukan secara langsung kepada seluruh penatua WKI jemaat maupun wilayah, tentu juga dengan penjelasan visi dan misi jika diperkenankan Tuhan untuk memimpin WKI Sinode GMIM periode 2022-2027,” tuturnya.

Katanya lagi, semangat kerja Pnt. Deitje Katuuk luar biasa. Keluar masuk desa dan kelurahan untuk memperkuat hubungan emosional dengan WKI se-GMIM, serta sharing pelayanan yang tujuannya untuk saling menunjang dalam peningkatan SDM ibu-ibu GMIM.

“Banyak ibu-ibu berterima kasih, karena jarang melihat sosok calon ketua WKI Sinode GMIM yang punya kapasitas sebagai rektor di universitas ternama di Sulut, tetapi memiliki jiwa yang sederhana, rendah hati namun komunikatif dengan siapa saja,” ujar Pnt. Meiske.

Lebih lanjut dikatakan Pnt. Meiske, dari database yang ada, Pnt. Prof. Deitje Katuuk telah melakukan sosialisasi bahkan tatap muka langsung dengan hampir seluruh ketua WKI jemaat maupun wilayah di Kabupaten Minahasa, Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Mitra, Kabupaten Minsel, Kabupaten Minut.

“Itu umumnya mereka yang minta. Mereka rindu ketemu dengan ibu rektor dan antusias para penatua WKI untuk bertemu langsung sangat luar biasa. Setiap hari kita ada jadwal untuk tatap muka dengan para ibu-ibu di seluruh rayon yang ada di GMIM,” beber Tumbel disela-sela kunjungan di rayon Manado, Kamis (10/3/2022).

Sementara itu, apresiasi terhadap Pnt. Prof. Dr. Deitje Katuuk juga disampaikan Pnt. Stella Mogi, salah satu Ketua Kompelka WKI jemaat di Wilayah Manado Timur IV. Menurutnya, tertarik dengan ketokohan Pnt. Deitje Katuuk karena profesionalitasnya bukan hanya karena seorang pejabat negara, tetapi juga kesetiaannya dalam pelayanan dan hubungan sosial antar sesama.

“Tentu menjadi suatu kebanggaan bagi WKI GMIM jika ketua Kompelka WKI terpilih memiliki kapasitas dan kapabalitas yang tidak diragukan, apalagi punya latar belakang pendidik yang suka membaur dengan ibu-ibu GMIM tanpa memandang perbedaan strata sosial ataupun karena status pejabat,” tutur Mogi.

“Di era saat ini kita butuh sosok seperti Prof Dei Katuuk untuk memimpin Kompelka WKI Sinode GMIM. Karena orang yang baru pertama kali bertemu saja langsung suka dengan karakter beliau, sosok yang dikenal memiliki kepribadian baik, suka membaur dan membangun satu sama lain, punya slogan bekerja bersama dan bersama-sama bekerja atau biasa kita kenal dengan istilah mapalus,” pungkasnya. (mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *