Diduga Gantung Diri, Begini Kondisi Ferry Pelaku Pembunuh Adik Marsela

Pelaku Ferry yang ditemukan tak bernyawa, dugaan sementara karena gantung diri. (ist)

Editor: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Warga Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, kembali dibuat heboh. Terkini, terduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Ferry Kalesaran (50) terhadap adik Marsela Sulu (12) ditemukan tak bernyawa, di perkebunan Desa Koha Induk, Lingkungan I Kecamatan Mandolang – Minahasa, Jumat (28/5).

Jenazah ditemukan dengan posisi leher terikat pada seutas tali, dugaan sementara pelaku gantung diri di sebuah pohoh dekat sungai di wilayah perkebunan Desa Koha.

Warga yang waktu itu berkumpul di lokasi tersebut yakin jika jenazah yang sudah mulai membusuk itu adalah oknum kepala lingkungan yang selama ini dicari kepolisian dan telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Kalau lihat dari ciri-cirinya, ini memang si pelaku. Dia (pelaku) yang gantung diri,” ujar sejumlah warga Koha di lokasi tempat ditemukan jenazah.

Ketika dikonfirmasi, Kasatreskrim Polresta Manado Kompol Taufiq Arifin menerangkan, kronologisnya, pada pukul 08.30 Wita, empat orang warga dipimpin Kepala Jaga IV, Desa Koha Induk Sonny Rori (50 tahun) melaksanakan pembersihan pipa saluran air di perkebunan masyarakat karena adanya keluhan warga air bersih terhambat dengan menyusuri sepanjang pipa air.

Saat melaksanakan pembersihan tersebut tercium aroma busuk yang menyengat sehingga dilakukan pencarian terhadap sumber bau tersebut di sekitar lokasi.

Pada pukul 10.00 Wita Sonny melihat ada sesosok mayat dalam posisi setengah duduk di dekat sebatang pohon dengan seutas tali terlilit di leher. Ketika didekati, sosok jenazah tersebut tidak bisa dikenali karena wajah telah rusak dan terlihat tulang tengkorak, namun tubuh dalam keadaan membengkak dan mengeluarkan aroma busuk yang sangat menyengat.

Kemudian, pada pukul 10.15 Wita, Polresta Manado dan Tim Inafis Polda Sulut yang dihubungi warga tiba di lokasi dan melaksanakan olah TKP. Pukul 12.05 Wita, jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sulut untuk autopsi.

“Untuk identitas jenazah nantinya dapat dipastikan setelah keluarnya hasil identifikasi oleh tim Inafis dan proses autopsi oleh RS Bhayangkara,” terangnya.

Diketahui, pemerkosaan, kekerasan hingga pembunuhan terhadap anak di bawah umur memang menghebohkan warga Sulawesi Utara. Bocah Sekolah Dasar (SD) berusia 12 tahun ditemukan terbungkus karung dan sudah tak bernyawa di Desa Koha, Jumat pekan lalu.

Menurut informasi yang dihimpun, pihak keluarga korban bersama pemerintah desa dan warga setempat sempat melakukan pencarian terhadap korban.

Gadis kecil ini hilang Kamis (20/5) sore. Menurut keluarga korban, sebelumnya ia sempat meminta uang kepada ayahnya untuk pergi membeli sosis di warung. Tapi tidak kunjung pulang ke rumah, hingga kemudian ditemukan sudah tak bernyawa. (Martsindy Rasuh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *