Pujian dan Doa Syukur Lintas Agama Meriahkan Kuncikan Tahun Baru 2025 di Minahasa

(Foto/Doc) Pj Bupati NoudynTendean saat membawakan sambutan pada kuncikan tahun baru 2025.

Pewarta/editor : Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) — Pagelaran kuncikan tahun baru 2025 dilangsungkan meriah di Lapangan Sam Ratulangi Tondano oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Junat (31/1/2025) sore hingga malam.

Kuncikan tahun baru 2025 ini disemarakan dengan puji-pujian yang dilantunkan dari berbagai lintas agama menambah semarak pagelaran tersebut.

Sebab, kuncikan ini dihadiri langsung Penjabat (Pj) Bupati Minahasa Dr Noudy R.P Tendean, SIP, MSi bersama Sekda Dr Lynda Watania, MM, MSi, Forkopimda serta tokoh agama dan masyarakat. Bahkan, dihadiri seluruh pejabat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa.

Perhelatan kuncikan tahun baru yang penuh makna ini, juga menampilkan lagu-lagu pujian dan doa syukur yang mengalun dengan indah, merayakan keberagaman dan kedamaian, serta membawa nuansa kental khas daerah.

Dalam sambutan Pj Bupati Minahasa Noudy Tendean, menyampaikan pentingnya festival kuncikan tahun baru ini sebagai simbol kebersamaan dan refleksi perjalanan hidup masyarakat Minahasa.

“Festival ini bukan hanya ajang kebudayaan. Namun, mendorong semangat gotong royong serta menjaga nilai-nilai budaya warisan leluhur kita,” ungkapnya.

Selain itu, Tendean mengapresiasi peran serta masyarakat dalam melestarikan tradisi ini, seraya berharap acara kuncikan 2025 dapat memperkenalkan kearifan lokal Minahasa kepada generasi muda.

“Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk menjadikan tahun 2025 ini sebagai momentum peningkatan kualitas hidup dengan mengembangkan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal, yang juga ramah lingkungan, ujarnya.

“Mari kita jadikan Festival Kuncikan sebagai momentum kebangkitan dan pelestarian budaya Minahasa,” tambahnya.

Keharmonisan antar umat beragama, menurut Tendean, menjadi tema utama malam ini karena agama dan budaya saling berpadu dalam keharmonisan yang menyejukkan.

“Acara malam ini menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan kita sebagai masyarakat Minahasa. Meski berbeda, kita tetap bersatu dalam doa dan syukur untuk tahun yang baru, semoga 2025 membawa kedamaian, kemakmuran, dan kemajuan untuk Minahasa,” tutupnya.

Kuncikan tahun baru ini menjadi simbol kuat dari semangat persatuan di tengah keberagaman, karena lagu-lagu pujian dibawakan dengan nuansa kental Minahasa memberikan makna tersendiri, mengingatkan kita akan pentingnya saling menghargai, menjaga kedamaian, dan terus membangun Minahasa yang lebih baik di tahun yang baru.

Kegiatan yang sederhana namun sarat makna ini menyiratkan pesan kuat bahwa dalam kebersamaan, perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan yang membawa kedamaian bagi setiap warga Minahasa. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *