Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI), hari ini Senin (18/11/2024) melaksanakan Sosialisasi Organisasi Pengawas Pemilu Bagi Stake Holder Pemilu di Universitas Negeri Manado (UNIMA) bertempat di Gedung Trainning Center Unima.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unima, Dr. Donal M. Ratu, S.Pd., M.Hum., membuka kegiatan tersebut lewat sambutannya.
Dalam penyampaianya, Donal menyebutkan bersyukur Unima dipercayakan Bawaslu RI untuk menjadi tempat sosialisasi bawaslu RI.
“Kita berbangga, kita sama – sama mengawal simak dengar dan juga pahami sehingga anda – anda bisa menjadi agen bawaslu Provinsi sulut,” ujar Mantan Dekan FBS Unima.
Dirinya juga menegaskan, untuk Mahasiswa – mahasiswa agar menjaga sifat, sikap karena anda yang datang terundang secara resmi.
“Ketika narasumber berbicara didepan disimak, tamu – tamu kita yang hadir dari luar Provinsi, jadi kebanggaan kita sebagai mahasiswa Unima,” Tegasnya.
Tenaga Ahli Bawaslu RI Dr. Wenly Ronald Jefferson Lolong, , S.H., M.H. dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini yang ini dilaksanakan sudah di banyak tempat, rata – rata melibatkan kampus, dan yang kami bawah ini yaitu narasumber kapasitas nasional dengan materi yang bagus.
“Kegiatan ini sangat – sangat berharga bagi kita sekalian, karna materi yang kita minta untuk bawahkan adalah upaya mengenalkan bawaslu kepada kita, untuk kita masuk ke dalam situasi materi yang komplit yaitu, bagaimana kelembagaan bawaslu mudah – mudahan tetap fokus,” Pungkasnya.
Jefri Adriansyah Direktur Eksekutif Dignity Indonesia menjadi salah satu narasumber menuturkan, bahwa agak sedikit dilematis kondisi saat ini bahwa memang gerakan gerakan apatisme ditingkat masyarakat mudah, pemilih pemulah cukup tinggi.
“Makanya akan ada mekanisme yang namanya pengawasan partisipatif sehinggah memang salah satunya dari mahasiswa, kemudian juga dari toko masyarakat toko agama itu penting juga untuk turut terlibat,” kata Dia.
Menurutnya, tugas pengawasan ini bisa dijalankan sendirian oleh badan pengawas pemilu.
“Mahasiswa memang dekat dengan kultur – kultur akademik itu penting, untuk kemudian terlibat dan turut berbagi peran dengan bawaslu.
“Memang pengawasan dalam pemilihan serentak Pilkada 2024 itu dapat diseleggarakan dan dilakukan oleh semua stake Holder di semua kalangan masyarakat,” Tambahnya.