Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
MANADO (Gawai.co) – Kinerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) sepanjang tahun 2022 patut diapreasi. Instansi yang dipercaya khusus menangani jembatan dan jalan nasional itu berhasil merealisasikan proyek dan program dengan baik di Sulut, dengan serapan anggaran mencapai 98 persen.
Keberhasilan BPJN Sulut dikomandoi Hendro Satrio, MK berhasil melaksanakan tugas dan menjawab harapan masyarakat menghadirkan infrastruktur memadai di berbagai wilayah.
Apresiasi pun datang dari anggota DPRD Sulut Yongkie Limen. Ia menyebut Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio bisa disebut sebagai salah satu tokoh pembangunan di Provinsi Sulut.
Sama halnya yang disampaikan Pengusaha Muda Sulut Jun Kaligis bahwa Kepala Balai Hendro Satrio memang sangat konsen dan memberi diri dalam hal pembangunan di daerah, dengan turun langsung ke semua wilayah memastikan kelangsungan program dan pembangunan berjalan dengan baik.
Belum lagi, dengan menjemput langsung aspirasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk kemudian disampaikan ke pusat.
“Memang pantas jika Pak Hendro ini disebut sebagai tokoh pembangunan seperti yang disampaikan Pak Yonkie Limen,” ujar Kaligis.
Keberhasilan Hendro Satrio dan jajarannya sepanjang tahun 2022 juga bisa dilihat dari serapan anggaran.
“Data yang kami peroleh, serapan anggaran BPJN Sulut tahun 2022 nyaris 100 persen. Ini prestasi di tengah berbagai kendala seperti cuaca yang tak menentu,” tambah Kaligis.
Mengenai serapan anggaran di BPJN Sulut, Hendro menyebut angkanya mencapai 98 persen. “Anggaran yang dialokasikan untuk BPJN Sulut tahun 2022 sebesar Rp738 miliar. Dari total jumlah jumlah itu, kita mampu menyerap 98 persen,” jelas Hendro kepada media.
Tak puas sampai disitu, alumnus ITB ini meminta semua jajarannya untuk bekerja lebih disiplin dan profesional sehingga semua program dan proyek tahun 2023 berjalan baik.
“Jangan cepat puas, jika tahun 2022 pencapaiannya demikian, maka tahun ini harus lebih baik lagi,” tutur lelaki low profile ini.
Dirinya menambahkan, sebagai informasi saja bahwa tahun 2023 anggaran yang akan dikelola sebesar Rp847 miliar.
“Jadi kami berharap ada masukan dari berbagai kalangan baik itu anggota dewan, pemerintah daerah maupun masyarakat secara luas sehingga program kami ini betul-betul terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Satrio menyebut ada 25 paket pengerjaan untuk tahun 2023. Sebanyak 23 paket baru dan tiga paket lanjutan atau multi years contract. Adapun tiga paket lanjutan yang dimaksud Hendro adalah proyek Maelang-Biontong-Atinggola sebesar Rp152 miliar, proyek Wori-Likupang-Bitung dengan nilai kontrak sebesar Rp106 miliar dan proyek Esang-Rainis di Talaud senilai Rp204 miliar. (Mrt)