Sempat Jadi Korban Bully, Simbawa: Itu Salah Satu Tantangan Terbesar Yang Saya Alami

Editor: Tim Gawai

Pewarta: Maher Kambey


TONDANO (Gawai.co) – Dalam menjalani proses pendidikan baik formal maupun informal pasti memiliki tantangan tersendiri, entah itu SD, SMP, SMA maupun ketika berada di Perguruan Tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh gadis cantik bernama Kheren Simbawa ini.

Dia mengungkapkan salah satu tantangan terbesar ketika masih berada di bangku SD dan SMP dirinya sempat menjadi korban bully karena sifatnya yang pemalu.

“Waktu SD dan SMP saya sempat menjadi korban bully karena sifat pemalu saya. Ngobrol sama orang lain pun rasanya akward sekali, sampai dibilang aneh terus dijauhi. Dari situlah saya belajar bahwa saya harus bisa mengatasi hal tersebut, dan waktu masuk SMA saya berusaha agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi,” ungkapnya saat diwawancarai Senin (1/3).

Perempuan kelahiran Manado 18 Desember 1998 ini berbagi sedikit informasi mengenai hobi yang sering dilakukannya, yakni bermain musik, karena sedari dulu dia suka dengan musik.

“Hobi saya itu main musik, saya sudah belajar alat musik sedari SMA dan memang saya menyukai musik,” katanya.

Pemilik akun Instagram @kherensimbawa ini juga mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesarnya saat kuliah ialah proses penyusunan skripsi, karena disaat-saat itu merupakan masa-masa awal pandemi Covid-19. 

Karena pada saat itu dia harus selalu bolak balik Manado-Tondano serta harus juga mengurus surat rapid test setiap kali akan datang ke Kampus yang letaknya di Tondano, tak hanya itu dia juga bilang bahwa disaat itu sulit bertemu dengan dosen untuk keperluan konsultasi skripsi.

“Itu merupakan salah satu tantangan terbesar waktu kuliah, apalgi waktu itu keluarga bisa dibilang berada dalam kesulitan karena dilanda pandemi. Tapi puji syukur kepada Tuhan karena saya bisa melalui masa-masa itu bersama keluarga yang tentunya masih dalam lindungan Tuhan,” ujarnya.

Gadis cantik penyandang gelar Sarjana Pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris ini mengatakan bahwa motivasinya hingga bisa sampai saat ini, adalah untuk memanfaatkan kesempatan dalam hidup dengan sebaik mungkin, tidak membuang-buang waktu, dan berusaha menjadi orang yang berguna.

“Saya termotivasi untuk selalu memanfaatkan kesempatan yang ada dalam hidup dan tidak membuang-buang waktu serta selu berusaha untuk menjadi orang yang berguna, karena kita sama sekali tidak tahu sampai kapan kita akan hidup,” katanya.

“Untuk teman-teman yang masih kuliah dan untuk adik-adik yang masih ada di bangku sekolah, tetap semangat. Saya tahu proses itu tidaklah mudah tapi percayalah semua itu akan terlewati asalkan ada tindakan nyata dan tetap terus berdoa,” ungkap anak pertama dari dua bersaudara ini. (Maher Kambey) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *