Inovasi Brilian! Unima Akan Bangun Fakultas Pertambangan dan Kebumian

 


Editor: Tim Gawai

TONDANO (Gawai.co) – Rektor Unima Prof Dr Deitje A. Katuuk terus melakukan terobosan baru di kampus biru. Buktinya, Unima rencananya akan membuka fakultas baru yang dibutuhkan dan belum ada di Unsrat maupun Perguruan Tinggi lain di Sulawesi Utara (Sulut). Hal ini dibenarkan Prof Dei sapaan akrab Rektor Unima, Rabu (16/9).
Dikatakan Prof Dei, fakultas yang akan dibuka ini adalah Fakultas Ilmu Pertambangan dan Kebumian (FITB). Karena didasari pada kebutuhan daerah, sebab daerah kita kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) tapi belum ada sekolah atau jenjang pendidikan yang berkaitan dengan eksplorasi SDA.
“Kita tahu bersama di Sulut ini rentan akan bencana alam. Namun, hanya sedikit SDM yang memiliki keahlian mitigasi bencana, sehingga sangat perlu dibukanya FITB sesuai visi Unima unggul dan inovatif berdasarkan mapalus,” ujarnya.
“Jika menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai keahlian dan keterampilan di bidang eksplorasi SDA dan mitigasi bencana alam di Unima, justru akan mempermudah menangani kejadian alam di Sulut nanti,” terang Prof Dei.
Lebih lanjut dikatakan rektor, fakultas baru yang akan dibuka ini didasari pada visi misi dan pokok-pokok pikiran sehingga diberi judul “Membangun Universitas Negeri Manado melalui Kampus Merdeka”. 
“Kerangka pencapaian visinya mencakup program unggulan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU), dan strategi pencapaian ini sejalan dengan kebijakan presiden dan menteri pendidikan dan kebudayaan, mengenai merdeka belajar dan kampus merdeka, yaitu kebijakan mengenai pembukaan program studi baru, akreditasi, penguatan manajemen kelembagaan serta program strategis yang dikemas dalam program yang disebut UNIMA MAPALUS,” bebernya.
Senada disampaikan Dosen Unima Doktor Geofisika Dr Armstrong Sompotan, bahwa manfaat dibukanya Fakultas Ilmu Pertambangan dan Kebumian di Unima, karena keterkaitan dengan pengelolaan sumber daya bangsa (manusia dan alam). 
“Dengan dibukanya Fakultas Ilmu Pertambangan Dan Kebumian (FITB) ini, akan meningkatkan eksistensi Unima untuk menghasilkan lulusan sarjana yang dapat menjadi tenaga-tenaga ahli dan terampil dalam bidang eksplorasi SDA. Dan untuk mengelola sumber daya yang melimpah di Provinsi Sulawesi Utara ini, dibukanya fakultas baru tersebut,” paparnya.
Dikatakan Amstrong, dengan dibukanya fakultas ini justru akan meningkatkan kinerja lembaga dan semakin mampu menjawab tantangan perkembangan global kebijakan otonomi, serta memenuhi tuntutan masyarakat dan industri melalui pengembangan kurikulum yang dinamis, sesuai kebutuhan.
“Untuk mempertajam pencapaian kompetensi lulusan dalam bidang eksplorasi SDA dan mitigasi bencana alam, maka ditingkatkan penyelenggaraan perkuliahan yang disiplin dan bermutu, demi membangun kemampuan dasar keilmuan yang kuat, kemandirian, kreativitas dan transferable skills yang tinggi bagi lulusan sebagai tenaga profesional yang siap pakai,” ujarnya.
Dengan pengetahuan yang dimilikinya para lulusan diharapkan dapat menyumbangkan kemampuannya di dunia kerja, khususnya pekerjaan yang terkait dengan bidang eksplorasi SDA, mitigasi bencana alam, masalah lingkungan dan bidang-bidang lainnya. 
“Kebutuhan tenaga yang memiliki latar belakang ini sangat diperlukan di Sulawesi Utara, karena perkembangan ekonomi yang berhubungan dengan eksplorasi dan eksploitasi energi baru dibutuhkan berbagai lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan sektor industri energi, Kementerian ESDM, pertambangan, dan PLN serta LIPI. Karena tenaga ini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut,” kata Amstrong.
Sulawesi Utara menyimpan kekayaan potensi sumber energi panas bumi yang melimpah. Sebab, optimalisasi eksploitasi energi panas bumi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Sulawesi bagian Utara atau disesuaikan dengan tema MP3EI koridor Sulawesi.
“Dengan menyimpan kekayaan sumber energi panas bumi di daerah kita, sehingga tercetusnya usulan pembentukan Fakultas Ilmu Pertambangan dan Kebumian Unima ini. Pastinya para lulusan FITB ini akan mampu menghasilkan SDM yang handal, untuk mengelola sumber daya alam di Sulawesi Utara,” pungkas dosen Unima jebolan ITB ini. (Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *