Berantas DBD, Dinkes Bolmong Turun ke Werdhi Agung Lakukan Fogging

Tim Dinkes Bolmong Saat Melakukan Fogging di Rumah Warga Desa Werdhi Agung. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Indra S. S. Ketangrejo
BOLMONG (Gawai.co)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolaang Mongondow terus mencegah penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Mereka turun lapangan untuk memberantas dan mencegah penyakit berbahaya tersebut.

Buktinya, tim Dinkes Bolmong melakukan fogging di Desa Werdhi Agung Kecamatan Dumoga Tengah, Sabtu (9/12/2023). Kepala Dinkes Bolmong I Ketut Kolak SSos MKes mengatakan, tindak lanjut dari hasil Penyelidikan Epidemiologi guna memutuskan mata rantai penularan penyakit DBD, maka pihaknya langsung menurunkan tim melakukan fogging.

Tim Dinkes Bolmong Saat Melakukan Fogging. (Foto: Istimewa)

“Karena di Desa ini sudah ada kasus DBD yang mengakibatkan korban dirawat di rumah sakit, maka saya langsung mengintruksikan kepada jajaran untuk melakukan fogging. Tapi syukurlah keluarga yang mengalami penularan DBD sudah sehat, ini kami lakukan sebagai langkah antisipatif,” ungkap Ketut Kolak.

Ditambahkan, kegiatan fogging ini adalah kegiatan lanjutan setelah adanya penyuluhan kepada masyarakat di lokasi kejadian. “Apabila ada masyarakat yang terkena DBD, saya berharap secepatnya melapor kepada petugas kesehatan terdekat. Pastinya langsung diobati, pokoknya jangan segan-segan ketika sudah merasa tertular penyakit ini,” katanya.

Tim Dinkes Bolmong Saat Melakukan Fogging. (Foto: Istimewa)

Ia juga mengajak seluruh masyarakat di 200 desa dan dua kelurahan untuk menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “Upaya pencegahan terhadap munculnya kasus penyakit DBD tidak lain dengan menerapkan gerakan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk,” imbuhnya.

Gerakan PSN ini juga bisa dilakukan secara kolektif di masing-masing desa dan kelurahan. Contohnya, pada akhir pekan dilakukan kerja bakti, maka pelaksanaan gerakan PSN juga dilakukan dengan melakukan 3 M plus, yakni menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. (Ind)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *