Walikota saat meninjau saluran air di wilayah pelabuhan Bitung dan didampingi oleh Kadis PUPR. (Ist) |
Editor: Redaksi Gawai.co
BITUNG (Gawai.co) – Pasca hujan deras melanda Kota Bitung, Walikota Maurits Mantiri lakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir.
Terpantau oleh sejumlah awak media, Maurits didampingi olek Kadis PUPR, Rudy Theno dengan menggunakan perlengkapan lapangan langsung meninjau lokasi penyumbatan saluran air/drainase
Dalam pantauan awak media, Maurits dan Rudy sempat berdiskusi di depan jalur drainase di dekat pintu masuk Pelabuhan Samudera Bitung, di wilayah Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa-Kota Bitung. Jumat (07/05).
Menurut Walikota Bitung, pihaknya terlah memantau dan menganalisa sejumlah titik persoalan genangan air/banjir di Pusat Kota Bitung.
“Dalam pantauan kami, melalui Dinas PUPR salah satu penyebabnya dikarenakan ada beberapa titik jalur air yang menuju ke pembuangan akhir tersumbat,” ujar Maurits.
Dan oleh sebab itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak PT Pelindo IV Persero Cabang Bitung dan PT Pelindo IV Terminal Petikemas Bitung.
Hal ini dilakukan dimana saluran air, jalurnya melewati wilayah otoritas dari PT Pelindo IV Persero Cabang Bitung.
“Kami sudah mendiskusikan secara bersama dan telah membicarakan secara matang untuk bersama-sama mencarikan solusi terkait dengan persoalan yang terjadi saat ini,” ungkap Maurits usai memantau lokasi dan pada kesempatan yang sama beliau ditemani oleh, General Manager PT Pelindo IV TPB dan Manager Teknis PT Pelindo IV Persero Cabang Bitung.
Maurits pun menambahkan, saat ini yang menjadi titik fokus kami, bagaimana cara untuk mengangkat sedimen yang telah menyumbat sejumlah titik drainase.
“Sebagai Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, bersama dengan PT Pelindo akan, bersama-sama berkomitmen untuk bergotong-royong mencarikan solusinya terkait apa yang selama ini dialami warga disekitar pusat kota,” tandasnya.
Sementara itu, Kadis PUPR akan mengerahkan Tim Helem Merah dan sejumlah alat bersama dengan PT Pelindo untuk membersihkan sedimen yang telah menyumbat aliran drainase di wilayah Pelabuhan Samudera Bitung. (Tim Gawai.co)