Editor/Pewarta: Michelle de Jonker
MANADO (Gawai.co) – Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan penukaran uang di 5066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara sendiri menyiapkan sebanyak Rp.3 triliun uang kartal untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2023.
Layanan penukaran di Sulut terdapat di 81 titik yang tersebar di kota Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau), Kabupaten Kepulauan Sangihe (Tahuna), Kabupaten Kepulauan Talaud (Lirung dan Melonguane).
Kemudian di luar dari titik-titik layanan sebelumnya, terhitung tanggal 28 Maret 2023 s.d 20 April 2023 Kantor Perwakilan BI Sulut juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui (i) kas keliling di pusat keramaian (terminal, stasiun dan pusat pertokoan), dan (ii) kas keliling di pasar – pasar tradisional.
Titik – titik layanan kas keliling di lokasi tersebut di antaranya : Pasar Tuminting, pasar Bersehati, pasar Karombasan, Stasiun Bus trans Sulawesi (Malalayang), Kawasan Megamas dan Kantor Lama Bank Indonesia di wilayah pasar 45.
Hadir pula penukaran melalui kegiatan kas keliling di beberapa instansi seperti Kantor Gubernur Pemprov Sulut, Kodam XIII Merdeka, Kantor Walikota Pemkot Manado, Kantor Lantamal VIII, Kantor Brimoba Sulut, Kantor Polda Sulut.
Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR .
Semua program tersebut terpadu dalam Serambi (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) 2023 yang telah diluncurkan oleh Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, di Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2023.
Serambi merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan layanan kas pada kepada masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Aida, menyampaikan tiga framework BI dalam melakukan pengelolaan uang rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya.
“Pertama ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan ketiga adalah infrastruktur,” kata Aida, Kamis (30/3/2023).
Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
Lanjutnya, ia mengajak masyarakat untuk cinta, bangga, dan paham rupiah.
“Implementasi cinta dengan merawat Uang Rupiah, bangga menggunakan Uang Rupiah, dan Paham, yaitu dengan menggunakannya secara bijak,” ujarnya.
CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D – Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5J – Jangan dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, Jangan Distaples) namun juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.
BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Di Ramadan Idul Fitri ini BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung).
Tema Ramadan/Idulfitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan tersebut, yakni “Serambi Rupiah Ramadhan : Belanja Bijak.” (MdJ)