Sulut  

Dua Universitas Sulut Ikut Konferensi Internasional Masyarakat Adat di Jakarta

Pewarta/editor : Martsindy Rasuh

MANADO (Gawai.co) — Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menggelar Konferensi Internasional Masyarakat Adat, di Hotel Le Meridien Jakarta, (Jumat (9/8/2024) pekan lalu.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) tahun 2024.

Adapun perayaan HIMAS Tahun 2024 ini mengusung tema “pengetahuan, Praktik dan Inovasi”.

Ketua Pengurus Wilayah AMAN Sulut, Kharisma Kurama, menyampaikan ada yang berbeda dari pelaksanaan HIMAS kali ini, karena selain melibatkan jejaring gerakan. AMAN juga mengundang beberapa Perguruan Tinggi yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.

“Ada dua Perguruan Tinggi yang dilibatkan dari Sulut, yakni IAKN Manado dan Fisip Unsrat,” katanya.

Selain itu, Kurama menjelaskan pentingnya melibatkan universitas pada kegiatan ini. Sebab, berkaca dari banyak kasus yang menjadikan Masyarakat Adat sebagai objek penelitian, setelah penelitian dan kepentingan para peneliti terpenuhi, maka Masyarakat Adat akan ditinggalkan.

“Parahnya lagi, ada juga riset-riset yang sama sekali tidak melibatkan Masyarakat Adat, sehingga hasil riset tersebut justru digunakan untuk menggusur keberadaan Masyarakat Adat,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya berharap lewat pertemuan ini akan membuka mata semua pihak, termasuk kampus untuk mendorong eksistensi Masyarakat Adat di Bumi Nyiur Melambai ini.

“Lewat hasil riset bersama yang menempatkan Masyarakat Adat sebagai subjek, akan sangat penting untuk eksistensi Masyarakat Adat di Sulawesi Utara agar mendapatkan perlindungan dan pengakuan hak,” ujarnya.

Dalam Konferensi Internasional Masyarakat Adat ini, AMAN telah bekerjasama dengan Universitas-universitas dari luar negeri dan jejaring dari gerakan Masyarakat Adat, sepeeti Kenya, Thailand, Amerika Serikat, Filipina, Nepal dan Bangladesh.

“Salah satunya ada dari Universitas Michigan Amerika Serikat, dan kami saling bertukar informasi serta belajar bersama. Sehingga konfrensi ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Intinya, saya sangat berharap kampus jadi bagian dari perjuangan Masyarakat Adat,” tandasnya.

Hadir dalam konfrensi HIMAS tersebut, Universitas Bengkulu, Universitas Mulawarman Kaltim,Universitas Patimura,Brawijaya, Universitas Kristen Toraja, IAKN Manado, Universitas Cendrawasih Papua, Universitas Hasanudin, Universitas Muhamadiyah Malang, Universitas Sam Ratu Langi Sulut, Universitas Pahlawan Tuan Ku Tambusai, Andalas, Tadulako Sulteng, Tanjung Pura Kalbar, STHI Jentera, STI Keling Kumang Kalbar.

Selain itu, AMAN juga mengundang Kedutaan Ingris, Denmark, Norwegia, terkhusus Kedutaan Amerika Serikat dan Kementrian Lembaga RI. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *