BI: Jelang Hari Raya STOP “Panic Buying”, Efisiensi Distribusi Pangan dan GNPIP

Situasi pertemuan awak media bersama pihak BI. (Foto: Istimewa)

Editor: Maher Kambey

Pewarta: Michelle de Jonker

MANADO (Gawai.co) – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergitas kerja sama antar daerah (KAD) ditengah peningkatan efisiensi distribusi pangan sekaligus ajakan “Mari Jo Ba Kobong” yang terus digalakkan untuk mengendalikan inflasi di Sulawesi Utara khususnya pada masalah pangan sejak jauh hari jelang hari raya.

Informasi ini diterima langsung saat acara makan malam bersama di Bumi Beringin Drinks & Eatery bersama sejumlah awak media di Manado, (9/3/23) kemarin.

Diketahui, pihak BI sudah melakukan Road to GNPIP 2023 di beberapa kabupaten kota sampai ke kepulauan sebagai gerakan pengendali Inflasi di Sulawesi Utara 2023, dengan berbagai upaya dalam lima langkah seperti program Mari Jo Ba Kobong.

Program Pasar dengan e-commerce, juga membangun sinergitas KAD komunikasi yang efektif dengan masyarakat melalui berbagai lini.

Diskusi ini juga membahas keuntungan menggunakan alat transaksi Qris yang masih kurang diminati sebagian masyarakat di pelosok dan di kepulauan saat berbelanja di pasar.

“Selama ini yang termonitor lebih banyak pengguna Qris untuk berbelanja di daerah Manado 91.212, Minahasa 19.835, Bitung 17.794, Minahasa Utara 14.955 , dan Tomohon 14.485 sebagai Pengguna Qris,” kata Andry Prasmuko, selaku Direktur Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara.

Lebih lanjut dia menjelaskan, berdasarkan data total pengguna Qris aktif saat ini sudah 193.139, dan barusan saja bertambah lagi sebanyak 7.723 pengguna transaksi Qris selama bulan januari 2023 atau meningkat sebesar 4.05% dari target 190.922 pengguna baru Qris.

“Ternyata di beberapa kabupaten kota, khususnya di kepulauan masih banyak yang tidak mengetahui keuntungan menggunakan Qris, Kita bisa menghindari uang palsu dan lebih aman tidak membawa dompet, tidak takut tercecer uang, cukup bawa ponsel untuk scan barcode Qris,” paparnya.

Menurut Andry, keraguan masyarakat untuk menarik uang tunai hasil jualan menggunakan alat bayar Qris, padahal itu pun bisa langsung via ATM. Justru Lebih Efisiensi waktu untuk bertransaksi juga.

Tim dari Bank Indonesia sudah mengecek langsung kendala yang mengakibatkan Inflasi pangan sampai ke kepulauan, masalah distribusi pangan barito yang setiap tahunnya selalu terjadi Inflasi, oleh sebab itu ada upaya akan dibagikan 350ribu bibit pangan barito se-segera mungkin diberbagai kota kabupaten dan kepulauan dalam waktu dekat ini.

“Pihak Bank Indonesia bekerja sama antar daerah dalam Kegiatan kick off gerakan pengendalian inflasi sudah dilakukan di Kota Kotamobagu bulan Februari lalu,” sebut Andry.

“Kami masih mengupayakan pembagian paket bibit yang saat ini masih dalam proses, dan rencananya mulai akhir bulan Maret atau awal April akan dilakukan secara bertahap ke seluruh kab/kota di Sulawesi Utara”, pungkas Andry. (MdJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *