|
Foto Ketua Panitia Pilrek Unima Prof DR Rudi Pakasi. (ist) |
Pewarta: Nobel Kombaitan
Editor: Adelfrits Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Langkah petahana Rektor Unima Prof DR Julyeta P. A. Runtuwene pada ajang pemilihan rektor (pilrek) Unima terhenti. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan mengagetkan mundur sebagai calon rektor dihadapan Ketua Panitia Pemilihan Rektor Prof DR Rudi Pakasi dan seluruh panitia serta para senator dalam rapat senat, bertempat di lantai III gedung rektorat, Senin (29/6).
“Dari 11 calon yang lulus administrasi, satu calon mengundurkan diri yaitu Prof Julyeta P. A. Runtuwene secara lisan,” ungkap Pakasi usai sidang senat.
Lanjut Pakasi, alasan pengunduran diri Runtuwene, karena dirinya akan berkonsentrasi sebagai rektor hingga selesai masa jabatan. Diketahui, masa jabatan Runtuwene berakhir September 2020.
“Meski begitu, sampai saat ini panitia belum menerima notulen rapat (tertulis) mengenai penetapan bakal calon. Karena itu domainnya pimpinan senat,” terang Pakasi.
Diketahui, pengunduran diri Runtuwene menarik perhatian dan mengagetkan civitas akademika Unima. Bagaimana tidak, besar harapan masyarakat di Kampus Biru itu bahwa petahana (Runtuwene) dapat melanjutkan kepemimpinan guna menyelesaikan program yang belum sepenuhnya selesai pada masa jabatan pertama.
Sementara itu, data yang dirangkum dari panitia pilrek Unima diketuai Prof DR Rudi Pakasi sebanyak sepuluh nama siap bertarung pada tahapan berikut. Diantaranya, Prof DR Rudi A. Repi, Prof DR Deitje A. Katuuk, DR Rymond J. Rumampuk, DR Justien R. R. Wuisang, Recky H. E. Sendouw, Prof DR Arie F. Kawulur, DR Anetha L. F. Tilaar, Prof DR Treesje K. Londa, Prof DR Revolson A. Mege, DR Jeffry S. J. Lengkong. (Nobel Kombaitan/Adelfrits Rasuh)