BITUNG (Gawai.co) – Destinasi wisata buatan di era digital, saat ini mulai mewabah seiring dengan kepenatan masyarakat dalam menjalakan aktivitas keseharian mereka, seperti halnya diwilayah Kota Bitung, yang diketahui tingkat kepadatan dan kesibukan warga sangat cukup lumayan padat.
Kota Bitung merupakan kota multy dimensi dengan berbagai keunikan struktural kehidupan sosial masyarakat, budaya, serta Kota Bitung sangat dikenal sebagai gerbang perekonomian bagi wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Sabtu (17/07).
Tak hanya itu, Kota Bitung memiliki potensi perikanan dengan nilai ekonomi diatas di antara sejumlah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, selain itu juga Kota Bitung melalui sektor pariwisata sangat terkenal dan berkelas Internasional.
Menangkar situasi diera digital dan kepenatan aktivitas masyarakat, salah satu warga Kota Bitung memanfaatkan moment, dengan berinvestasi di sektor Pariwisata dengan mengembangkan dan merintis destinasi wisata alam buatan.
Konsep Wisata Alam Buatan “Blessing Hills“
Wisata alam Blessing Hills yang diketahui berlokasi diwilayah perkebunan Kelurahan Madidir Unet, Kecamatan Madidir – Kota Bitung, menjadikan wisata alam yang patut di rekomendasi bagi instagramable dalam menetukan destinasi wisata, kuliner ataupun tempat nongkrong yang representatif bagi kaum milenial serta orang dewasa untuk menciptakan moment romantika.
Founder of Blessing Hills, Fenny Tuange saat ditemui oleh awak media Gawai.co menceritakan potensi wisata dan arah pengembangan akan wisata alam Blessing Hills.
“Wisata alam Blessing Hills, merupakan destinasi wisata alam buatan yang sengaja buat seunik mungkin dengan menawarkan berbagai nuansa alam dan khas akan Kota Bitung” ucap Ka Fen sapaan akrab Fenny Tuange, disela-sela perayaan Hutnya bersama crew Blessing Hills.
Menurutnya, wisata alam Blessing Hills, merupakan kolaborasi konsep alami dan moderen, untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta dimanjakan dengan panorama alam dan selat lembeh.
“Konsep design bangunannya, kami memilih dengan konsep alami dengan mempertahankan nuansa pedesaan. sementara menu makannya juga disajikan berbagai varian antara makan khas Minahasa dan Sangihe Talaud” ujar pasangan kekasih Ketua DPRD Kota Bitung ini.
Lanjutnya, “Kondisinya belum sepenuhnya selesai, dan saat ini sedang ada perbaikan dan penambahan wahana” ujarnya kembali.
Selain itu menurut Ka Fen, dalam situasi pandemi covid-19 pihaknya tetap menjalankan operasi akan usahanya dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan mematuhi anjuran pemerintah terkait dengan pelaksanaan pencegahan pandemi covid-19.
“Yang pastinya kami tetap menerapkan prokesnya dan memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung” pungkas anak mantan Wakil Bupati Kepulauan Talaud ini.
Apa Saja Menu Khas Wisata Alam Blessing Hills
Seperti apa yang disampaikan oleh Founder wisata alam Blessing Hills, dalam penyajian menu makan yang disajikan seperti halnya Sagu gula aren, Singkong (Ubi) Goreng yang dilabur dengan Gula aren, Nasi goreng kampung serta Amu (sukun) goreng gula aren dengan sambal ikan roa dan santan merupakan makan khas dari restouran Blessing Hills.
Selain itu, menu lainnya juga yang disajikan seperti; pisang goreng belah dua, bubur manado dan soto ayam Blessing Hills, untuk jangkauan harganya masih bisa di jangkau oleh semua kalangan.
Bagaimana mengakses ke Wisata Alam Blessing Hills
Dipastikan anda menggunakan handphone android dan silakan menunduh google maps, dengan kata kunci Wisata Alam Blessing Hills – Kota Bitung.
Jam Operasi
Hari Minggu samai Kamis buka pukul 12:00 Wita hingga pukul 20:00 Wita
Hari Jumat dan Sabtu buka pukul 09:00 Wita hingga pukul 20:00 Wita.
[Jam operasi menyesuaikan dengan arahan pemerintah dalam pelaksanaan pencegahan penyearan covid-19].