Dari kiri ke kanan: Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo), Viktor S. Sirait (Ketua Umum Bara JP), Aidil Fitri (Ketua Umum Foreder). (ist)
Calon Menteri: Budi Arie Setiadi, Viktor Sirait, Aidil Fitri
Editor: Tim Gawai
Pewarta: Koresponden Jakarta
JAKARTA (Gawai.co) – Dengan beredarnya isu penetapan kabinet mengisi kekosongan dua posisi menteri yang tersandung kasus korupsi dan pergantian beberapa kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Lembaga Pendamping Pembangunan Nasional (LPPN) merekomendasikan tiga nama. Hal itu disampaikan Ketua Umum LPPN Dr Semuel Linggi Topayung MAP kepada media ini, Senin (21/12).
“Melalui kesempatan ini kami mengusulkan tiga nama kepada Presiden Jokowi agar mempertimbangkan kader militan yang profesional dari organ relawan pendukung,” ungkap Semuel.
Disampaikannya, beberapa nama dari kalangan relawan yang dianggap memiliki potensi menduduki jabatan menteri diantaranya, Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo), Viktor S. Sirait (Ketua Umum Bara JP), Aidil Fitri (Ketua Umum Foreder).
Dari alasan yang sangat mendasar bahwa di organisasi relawan banyak dihuni orang-orang yang profesional tanpa mengutamakan kepentingan kelompok partai tapi mengedepankan kepentingan masyarakat umum sehingga bersih dari praktik-praktik korupsi.
Selain itu, lanjut Topayung, dilihat dari sisi perjuangan memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin pada perhelatan Pilpres 2019, tim relawan perannya lebih penting dari pada pemilihan presiden 2014.
Hal ini disebabkan karena Pilpres 2019 bersamaan dengan pemilihan legislatif yang akan memecah fokus partai politik. Pemilihan umum tahun 2019 adalah pemilu pertama yang bersamaan antara pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
Jadi dalam pemilihan presiden partai politik tidak terlalu banyak berperan, mereka akan lebih fokus pada bagaimana mendapatkan suara terbanyak untuk calon legeslatifnya, sehingga yang kerja keras di lapangan adalah organ-organ relawan.
“Pada konteks inilah relawan sangat berperan. Para relawan juga dianggap lebih luwes dan efektif dalam mengeksekusi setiap program calon presiden,” terangnya.
Berbeda dengan partai politik yang menurutnya lebih ribet dan birokratis. Relawan melakukan pertemuan dengan kelompok-kelompok kecil, blusukan, menjelajah dengan cepat, memutuskan dengan cepat, kerjanya juga bisa lebih bagus karena tidak formal.
“Meski para relawan kerap bergerak sendiri di luar koordinasi dan tak terstruktur, mereka sangat efektif untuk menyosialisasikan calon presidennya kepada masyarakat,” ujarnya.
Jika dilihat dari uraian mengenai peran dari pada organ relawan, khususnya pendukung pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin bisa dikatakan bahwa kemenangan Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah peran dari tim relawan yang militan di pelosok daerah-daerah seluruh Indonesia.
“Sehingga berdasar dari itu maka kami berharap kepada Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin agar memperhatikan kerja keras tim relawan selama ini dan jangan seakan-akan dianaktirikan,” tegasnya. (Tim Gawai)