Editor/Penulis: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Perkembangan kasus Demam Berdarah pada beberapa pekan ini, kian meningkat dan disertai intensitas curah hujan akan mempercepat terjadinya pengembang biakkan Nyamuk Aedes Agypti yang menghasilkan virus dengue.
Wabah Demam Berdarah yang diakibatkan oleh virus dengue, hingga saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat umum, khusus bagi warga Kota Bitung.
Hal tersebut dipertegas oleh salah satu praktisi dan pemerhati Kesehatan Sulawesi Utara, dr Sunny Rumawung kepada awak media Gawai.co.
Menurutnya, hingga saat ini virus dengue masih terus menyerang warga tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun kata Rumawung, virus dengue atau wabah Demam Berdarah sangat rentan bagi usia anak-anak.
“Wabah virus dengue dapat mengakibatkan fatal bahkan bisa mengakibatkan kehilangan nyawa” tegas Rumawung sembari menambahkan kolaborasi Pemerintah dan Stakeholder serta peran penting masyarakat sangat dibutuhkan.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Bitung, dr Vivi Tumbel saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya intens melakukan sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat terkait dengan dampak dan langka antisipasi terhadap wabah virus dengue atau Demam Berdarah.
“Edukasi terkait dengan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) intens dilakukan serta di bantu juga oleh masing-masing Puskesmas yang tersebar di wilayah Kota Bitung” ujar Sek Dinkes Pemkot Bitung. Selasa (18/1/2022).
Selain itu, menurut mantan Kepala Puskesmas Bitung Barat, pihaknya juga berkerjasama dengan pemerintah setempat untuk menjaga dan membersihkan lingkungan yang menjadi potensi Breding Place.
“Pemberian Abate sudah disalurkan ke masing – masing PKM. Dan apabila ada terindikasi kasus Demam Berdarah para pemegang program dengan Tim Surveilens PKM segera melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan dilaporkan ke kami. Selain itu kami juga melakukan fogging” pungkas dr Vivi Tumbel.
Adapun langka antisipasi pencegahan terjadinya virus dengue atau demam berdarah, dengan melakukan 3M;
Menguras dan Menutup tempat penampungan air, Mengubur kaleng-kaleng bekas yang berpotensi terjadinya perkembang biakan dari nyamuk Aedes Agypti, plus Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk dan lotion anti nyamuk.
Selain itu, kebiasaan nyamuk Aedes Agypt biasanya akan menggigit pada jam tertentu seperti jam 8-11 pagidan sore serta menjelang malam 4-6, sedangkan pada siang hari mereka akan bertelur ditempat-tempat air yang tergenang dan jernih. (ayw)