Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Dugaan kasus tabrak lari, yang menewaskan Wartawan Tribun Manado, Riyo Noor (37) mendapat kecaman dari sejumlah kalangan di Sulawesi Utara (Sulut). Minggu (12/3/2023).
Salah satunya oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bitung, Chirstian Wayongkere, mendesak Kapolda Sulut, untuk dapat mengintervensi serta mengusut tuntas dugaan kasus tabrak lari yang terjadi di ruas Jalan Desa Tompaso II, Kabupaten Minahasa pada Sabtu 11 Maret 2023.
Tak hanya itu saja, Ketua PWI Kota Bitung, pun mengutuk keras pelaku tabrak lari yang telah merenggut nyawa sahabat, teman seprofesi, bahkan diketahui alm (Riyo Noor.red) bekerja dengan beliau di perusahaan yang sama.
Menurut, wartawan Tribun Manado, pos liputan Kota Bitung, ini, menyatakan, kasus tabrak lari adalah suatu kejahatan tindak pidana lalulintas yang perlu menjadi perhatian serius pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
“Kami PWI Kota Bitung, mengutuk keras pelaku tersebut. Dan dikesempatan ini kami Mendesak Kapolda Sulut untuk dapat mengusut, memburu dan mengadili pelaku tabrak lari yang telah menewaskan rekan sejawat kami Riyo Noor,” tegas Ketua PWI Kota Bitung. Sabtu (11/3/2023).
Dirinya pun, menyatakan dugaan kasus tabrak lari, harus perlu diselediki lebih dalam, agar mengetahui apakah kasus ini murni karena kecelakaan atau ada kaitannya dengan tugas-tugas sebagai wartawan.
“Motif dari kasus ini harus benar-benar dibuka ke publik. Dan pelakunya harus segera ditangkap,” jelasnya, dalam keterangan tertulis.
Selain itu, pria berbadan gempal dan biasa disapa Bals ini mengajak, komunitas pers dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya pengusutan atas kasus tabrak lari hingga terkuak penyebab sesungguhnya.
“Kami keluarga besar PWI Kota Bitung berduka cita atas kepergian teman seprofesi. Semoga keluarga diberi ketabahan,” tukasnya.
Diketahui, almarhum Riyo Noor sendiri adalah wartawan senior di Tribun Manado dan merupakan anggota Aliansi Jurnalis (AJI) Manado.
Riyo termasuk wartawan angkatan awal sebelum Tribun Manado resmi diterbitkan pada Februari 2009. (*/ayw)