Pewarta: Michelle de Jonker
Editor: Martsindy rasuh
MANADO (Gawai.co) – Pemerintah pusat memprioritaskan hilirisasi 28 komoditas strategis di sektor mineral, migas, kelautan, dan perkebunan. Langkah ini diproyeksikan menyerap hingga 3 juta tenaga kerja nasional.
Hal itu diungkapkan Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Usaha Kementerian Investasi/BKPM, Andi Maulana, dalam Forum Investasi 2025 Sulut, Jumat (8/8/2025). Sektor prioritas investasi meliputi energi terbarukan, industri hilirisasi, ketahanan pangan, semikonduktor seperti tembaga dan emas, ekonomi digital (data center), industri manufaktur berorientasi ekspor, kesehatan, Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pendidikan dan kejuruan.
Dida Dargeda dari Kemenko Perekonomian menambahkan, Sulut sebagai produsen kelapa terbesar setelah Riau perlu memaksimalkan hilirisasi untuk memberi nilai tambah. “Pemerintah harus menyiapkan hilirisasi sektor ini agar optimal,” katanya.
Selain itu, subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran masuk lima besar realisasi investasi nasional. Hal ini memperkuat sinyal positif bagi sektor properti di Sulut yang memiliki efek domino terhadap 187 industri pendukung. (Mdj)

















