Pewarta: Michelle de Jonker
Editor: Juan Kay
MANADO (Gawai.co) – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju visi Indonesia Emas 2045, Forum Investasi 2025 Sulawesi Utara resmi digelar di Hotel Four Points Manado, Jumat pagi (8/8/2025).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Joko Supratikto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perekonomian Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan sebesar 5,64% pada tahun 2025 meski capaian positif, Joko mengingatkan agar hal ini tidak menjadi alasan untuk berpuas diri.
“Sulawesi Utara memiliki histori pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun, masih banyak ruang untuk pembangunan yang perlu digarap bersama secara komprehensif,” ujar Joko.
Lebih lanjut, “Joko menjelaskan bahwa investasi saat ini masih mengalami kontraksi, Oleh karena itu, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah terus mendorong penguatan sektor investasi dengan membangun akses hilirisasi antar wilayah di Sulawesi Utara diharapkan mampu menjadi gerbang industri Asia Pasifik”, Jelas Joko.
Sebagai bentuk konkret, kegiatan ini juga diwarnai dengan penandatanganan komitmen investasi global dan transaksi bersama pelaku UMKM. Selain itu, Bank SulutGo secara simbolis menyerahkan Kartu Kredit Daerah kepada seluruh kepala daerah di Sulawesi Utara.
Acara ini juga mencakup pemberian Investment award kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berprestasi.
Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Dargeda, turut menekankan Pentingnya penguatan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kolaborasi internasional seperti dengan BRICS dan IUCPA.
“Sulawesi Utara merupakan produsen kelapa terbesar setelah Riau. Pemerintah harus menyiapkan hilirisasi sektor ini agar memberikan nilai tambah yang optimal,” tutur Dida.
Sementara itu, Andi Maulana, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Usaha Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, mengungkapkan bahwa sektor-sektor prioritas investasi nasional meliputi Energi Terbarukan, Industri Hillirisasi, ketahanan pangan, semiconductor seperti tembaga, emas, ekonomi digital data Center, Industri manufaktur berorientasi ekspor, sektor kesehatan, ibu Kota Nusantara (IKN), Pendidikan dan Kejuruan.
“Pemerintah tengah menyiapkan hilirisasi terhadap 28 komoditas strategis di bidang mineral, migas, kelautan, dan perkebunan. Proyeksi ini akan menyerap hingga 3 juta tenaga kerja,” jelasnya Dida.
Sektor perumahan, kawasan Industri, perkantoran masuk dalam 5 besar subsektor realisasi Investasi.
Salah satu Pengembang investor dalam sektor properti Sonny Mandagie yang hadir dalam acara ini mengatakan,
“Dari segi perumahan, pertumbuhan di sulawesi utara 10 tahun terakhir sangat signifikan, investasi dari lima pengembangan nasional dan pengembangan dari luar kota, kami butuh perhatian pemerintah Sulawesi Utara bisa lebih memperhatikan sektor properti, sektor ini mempunyai efek lokomotif 187 industri, efek domino dari pertumbuhan Properti, penyerapan tenaga kerja juga cukup banyak, sektor ini juga penyumbang PAD ke kabupaten kota, BPHTB, PBB, BPG, Perizinan dan sebagainya, kemudahan perizinan sudah baik, penyediaan lahan dan di beberapa kegiatan investasi tidak disinggung soal Properti”, Ungkap Sonny Mandagie (8/8/25).
Hadir juga sebagai undangan Kepala Perwakilan dari negara sahabat Australia Bapak Todd Dias Konsul-Jenderal di Makassar, memberikan pendapatnya saat diwawancarai,
“saya senang hadir dalam acara seperti ini karena saya bisa dapatkan banyak gagasan, banyak proyek di Sulawesi Utara dalam sektor kesehatan yang cocok dengan kami, hal ini bisa saya informasikan ke pemerintah Australia, saya akan berikan informasi semua informasi yang saya dapatkan di acara ini sebagai peluang-peluang siapa tau ada yang tertarik, karena potensi pertumbuhan ekonomi disini semakin lama semakin bertumbuh cepat, kami tertarik dalam Bidang Pariwisata untuk berinvestasi di Sulawesi Utara”, kata Tood Dias.
Fransiskus Manumpil Jabat Asisten III Provinsi Sulawesi Utara saat diwawancarai sejumlah jurnalis Mewakili Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE. Menyampaikan,
“Pemerintah Provinsi Utara memberikan apresiasi terhadap Bank Indonesia yang menginisiasi acara ini, telah terlaksana dengan baik, dihadiri duta besar dari perwakilan negara sahabat, yakni Portugal, Australia, Filipina, dan Rwanda. Pemerintah Sulawesi utara sangat welcome, akan memberikan kemudahan kepada seluruh Investor yang masuk ke Sulawesi Utara, perizinan yang berbelit-belit akan dieliminasi, kita akan membangun kolaborasi dengan seluruh stakeholders, kita akan optimalkan”, ungkap Fransiskus.
“Tambahnya, Pembahasan secara sektoral akan diangkat semua sektor pembangunan baik infrastruktur, perikanan, kelautan, kehutanan, pertambangan sampai dengan Pangan, sektor prioritas untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional dari daerah”, tambah Fransiskus.
“Khusus, properti juga akan dibahas dan nanti perlu ada one on one meeting antara investor, pelaku usaha dan pihak sektoral untuk langsung submit. Target 2025 ini ditriwulan II sudah masuk di dinas penanaman modal Rp5,6 Trilliun”, Pungkas Fransiskus. (Mdj)

















