Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali menggelar kegiatan ilmiah yakni Studium General dengan mengangkat tema “Paying Customer Doctrine In Building An Organic Innovation Ecosystem” yang dilaksanakan di Kantor Pusat ruang senat lantai III, dengan menghadirkan Toronata Tambun, ST, MM, MBA sebagai pembicara utama, Selasa (1/3/2022).
“Berharap Unima bisa menjadi kampus inovasi, pioner dan menjadi pendorong ekonomi baru memasuki dunia industri. Hal ini juga merupakan peluang bagi Unima ke depan, sehingga bisa menjadi lebih baik,” ungkap Kadis Kominfo Persandian dan Statistik Sulut Steven Liow dalam sambutannya.
Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Studium Generale ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan akademik yaitu hubungan antar mahasiswa, dosen, hubungan dengan dunia luar, praktisi serta dengan pemangku kepentingan.
“Diharapkan melalui forum ini akan terjadi transfer of knowledge atau transfer ilmu pengetahuan sehingga dapat memperkuat dan memperluas wawasan keilmuan,” ujar Prof Dei.
Rektor melanjutkan, pemilihan dan perumusan tema tersebut berkaitan dengan tantangan yang dihadapi saat ini dan ke depan di era revolusi industri 4.0 dimana terjadi disrupsi teknologi dan disrupsi inovasi.
Prof Dei menuturkan, era ini menghadirkan perubahan yang sangat fundamental dan luas sehingga mengubah tatanan dan landscape seluruh ekosistem kehidupan manusia. Dalam bidang ekonomi, disrupsi teramati pada perubahan wajah dengan hadirnya beragam layanan dan produk ekonomi yang serba digital.
“Revolusi industri 4.0 menunjukkan kepada kita semua, bahwa telah terjadi booming inovasi atau innovation booming dalam seluruh ekosistem kehidupan manusia,” ujar orang nomor satu di Unima ini.
Menurutnya, bagi Unima pemahaman bersama atas berbagai aspek inovasi diharapkan dapat memperkuat kinerja pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta diharapkan dapat memperkuat kinerja institusi.
Hari-hari ini, kata rektor, Unima sedang sibuk menginput berbagai data Indikator Kinerja Utama (IKU), dan kegiatan hari ini dapat memperkuat pencapaian IKU Unima. Tentu kita masih harus terus berjuang dan berupaya meningkatkan kinerja inovasi kita.
“Berbagai inovasi diharapkan mampu mendukung Kampus Biru ini untuk bersama-sama meningkatkan daya saing bangsa melalui berbagai temua kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu salah satu kebijakan strategis kita ialah menyiapkan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) lembaga ini diharapkan akan menjadi motor penggerak pengembangan inovasi di Unima,” imbuhnya.
“Terima kasih kepada bapak Toronata Tambun yang berkenan membahas tema yang diusung pada hari ini dan mari kita belajar membangun ekosistem inovasi organik,” ucapnya.
Lebih lanjut Prof Dei menjelaskan, hal tersebut penting, karena salah satu tantangan yang dihadapi Unima ialah bagaimana mengembangkan dan membangun proses “organik” pembelajaran sebagai sebuah inovasi.
“Tantangan ini menunjukkan bahwa perlu ada pemutakhiran dan inovasi metode media yang kontinu dan aplikatif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai,” tegasnya.
“Selaku rektor Unima dan seluruh civitas akademika, sekali lagi saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Toronata Tambun yang berkenan hadir dan memberikan kuliah, berbagi ilmu dan pengalaman sebagai praktisi teknologi dan inovasi,” tandasnya.
Pada penjabaran materinya, Toronata Tambun ST, MM, MBA menyentil soal enterpreneur, risk capital, corporate, government and university.
“Sekarang ini jika anda ingin sukses dalam penerapan inovasi, polanya seperti ini enterpreneur, risk capital, corporate, government and university. Pola ini yang sedang dan sementara berlangsung saat ini, suka ataupun tidak suka,” sampainya.
Melalui Stadium General ini, berharap Unima bisa menjadi kampus inovasi serta pilot project, kampus yang terbuka secara luas untuk mengembangkan peluang industri bidang digital dan lain sebagainya. (mrt)