SITARO (Gawai.co) – Kolam renang bersejarah Zwembad di Kelurahan Akesimbeka, Kecamatan Siau Timur, akhirnya mulai dibersihkan. Dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Inggrid Kalangit, kerja bakti ini menandai langkah awal revitalisasi kawasan yang pernah menjadi simbol kejayaan olahraga dan kebanggaan masyarakat Siau.
Didampingi Wakil Bupati Heronimus Makainas, Sekretaris Daerah Denny Kondoj, serta jajaran ASN, THL dan petugas kebersihan, Bupati Kalangit memulai kerja bakti di lokasi Zwembad yang kini lebih menyerupai hutan kecil karena tertutup lebatnya tumbuhan liar.
“Zwembad bukan sekadar kolam tua yang terbengkalai. Di masa lalu, lokasi ini adalah simbol kejayaan dan kebanggaan masyarakat Pulau Siau,” ungkap Kalangit, Jumat (13/6/2025).
Menurutnya, kolam ini memiliki nilai historis tinggi. Pada Agustus 1963, Zwembad pernah menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulawesi Utara dan Tengah saat Sitaro masih tergabung dalam Kabupaten Kepulauan Sangihe. Namun kini, kawasan tersebut hanya menyisakan puing dan kenangan yang perlahan memudar.
Karenanya, kerja bakti ini digelar bukan hanya sekadar rutinitas kebersihan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah. “Mari kita jadikan ini sebagai langkah awal menjadikan Zwembad sebagai ikon kemajuan olahraga dan sejarah di Sitaro,” katanya.
Lebih lanjut, Kalangit menegaskan bahwa pemerintah daerah ingin menunjukkan keterlibatan langsung dalam setiap gerakan masyarakat. “Pemerintah Sitaro tidak hanya bekerja di belakang meja, tetapi juga turun langsung, menyatu dengan masyarakat memberi teladan dan kontribusi nyata,” ujarnya.
Bupati pun mengapresiasi partisipasi seluruh elemen yang hadir dan berharap gerakan ini terus berlanjut sebagai bagian dari pembangunan budaya bersih, sehat dan berdaya, sejalan dengan visi daerah: Sitaro (Masadada) yakni maju, sejahtera, damai, dan dasyat.
Revitalisasi Zwembad menjadi salah satu upaya strategis Pemkab Sitaro dalam memanfaatkan kembali ruang publik bersejarah yang terlupakan. Harapannya, kelak kawasan ini kembali hidup dan menjadi ruang olahraga dan rekreasi masyarakat Siau serta destinasi wisata sejarah yang membanggakan. (dew)
