SITARO (Gawai.co) – Setelah penantian panjang, masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang akhirnya mulai mendapatkan kejelasan. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro secara resmi menggelar Sosialisasi Penyaluran Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Rusak Pasca Bencana, sebagai langkah awal untuk mempercepat pemulihan.
Kegiatan yang berlangsung di GMIST Nasaret Bahoi dan GMIST Imanuel Balehumara, Kecamatan Tagulandang, Jumat (4/7/2025), ini dihadiri langsung oleh Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, didampingi suami, Reinol Tumbio, Sekretaris Daerah, Denny Kondoj, Kepala BPBD Sitaro, Joickson Sagune, Anggota DPRD, Ketua TP-PKK Sitaro, Lesly Makainas-Sasiwu, sejumlah kepala OPD, camat, lurah/kapitalau, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, serta seluruh warga terdampak dari berbagai kampung di wilayah Tagulandang.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang selama ini terdampak langsung oleh bencana erupsi Gunung Ruang. “Banyak rumah yang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat. Ini menjadi keprihatinan sekaligus tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Bupati pun menekankan bahwa bantuan stimulan ini adalah ikhtiar bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat.
Ia juga menggarisbawahi bahwa penyaluran bantuan akan dilakukan secara adil, transparan, dan akuntabel, merespons kekhawatiran sebagian warga terhadap proses distribusi yang sebelumnya dilaporkan berjalan lambat. “Melalui sosialisasi ini, kami berharap seluruh informasi dan mekanisme dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat, sehingga proses penyaluran nantinya berjalan lancar dan tepat sasaran,” harapnya.
Selain itu, Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap solid, menjaga ketertiban, dan bersinergi dalam proses pemulihan. “Mari kita bangkit bersama, pulih lebih cepat, dan kuat menghadapi hari esok,” tambahnya.
Sosialisasi ini dinilai sebagai langkah strategis dan awal yang krusial, mengingat ribuan masyarakat masih menunggu realisasi bantuan stimulan yang dijanjikan. Sejumlah kendala teknis dalam proses pendebetan dana sempat memperlambat pencairan, namun pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penyaluran bantuan secara bertahap.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi formalitas, tetapi menjadi titik balik pemulihan Tagulandang, serta bukti nyata bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat pascabencana. (dew)

















