SITARO (Gawai.co) – Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro kembali menunjukkan peningkatan.
Kamis malam, 9 Oktober 2025, dua pengamatan visual berbeda mencatat adanya aktivitas permukaan yang signifikan, termasuk munculnya sinar api dan guguran lava pijar. Sekitar pukul 18.30 WITA, bara api mulai teramati di puncak kawah utara, disertai guguran lava pijar yang sesekali meluncur ke arah lereng di antara kawah utara dan selatan, dengan estimasi jarak luncur mencapai sekitar 700 meter.
Kemudian, pada pukul 22.31 WITA, terpantau kembali sinar api dari puncak Kawah Dua, dengan tinggi antara 10 hingga 25 meter. Kedua observasi ini dilaporkan oleh Yudia Tatipang, Ketua Pos Pengamatan Gunung Karangetang, melalui grup WhatsApp.
“Terpantau sinar api di Kawah Dua dengan tinggi kurang lebih 10–25 meter,” tulis Yudi dalam laporan singkatnya.
Munculnya sinar dan bara api di malam hari menunjukkan indikasi kuat adanya aktivitas magmatik dangkal, yang dapat memicu keluarnya material pijar meskipun hingga saat ini belum disertai peningkatan aktivitas kegempaan.
Status Tetap Level II (Waspada)
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Karangetang masih berada pada Level II (Waspada). Dalam laporan harian tertanggal 8 Oktober 2025, mulai pukul 00:00-24:00 WITA tidak terdeteksi adanya gempa vulkanik. Aktivitas visual gunung menunjukkan asap kawah putih bertekanan lemah, intensitas tipis, dan tinggi antara 20 hingga 50 meter dari puncak.
Cuaca di sekitar wilayah gunung saat itu tercatat berawan hingga mendung, suhu udara berkisar 24 hingga 31 derajat Celsius, dan angin bertiup lemah ke arah utara. Kondisi siang hari relatif stabil, namun pengamatan malam ini menjadi penanda awal bahwa aktivitas vulkanik permukaan sedang meningkat.
Imbauan dan Antisipasi
PVMBG kembali menegaskan kepada masyarakat agar tidak memasuki radius 2 kilometer dari kawah aktif, khususnya Kawah Dua dan Kawah Utara yang menunjukkan aktivitas visual mencolok dalam 24 jam terakhir.
“Masyarakat yang berada di luar zona tersebut diminta tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan selalu mengacu pada informasi resmi dari PVMBG, BPBD, serta pemerintah daerah,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Sitaro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten diminta untuk terus menjalin koordinasi intensif dengan Pos Pengamatan Gunung Karangetang dan PVMBG di Bandung, guna menghadapi potensi eskalasi aktivitas gunung. (dew)

















