SITARO (Gawai.co) – Di tengah semangat besar mewujudkan visi “Sitaro Masadada” – maju, sejahtera, damai, dan dahsyat, ruang sidang utama DPRD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro justru gelap gulita saat arah pembangunan lima tahun ke depan disahkan.
Ironi itu terjadi pada Rabu (20/8/2025) malam saat sidang paripurna penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 berlangsung.
Tanpa peringatan, listrik tiba-tiba padam. Tidak ada cadangan daya yang otomatis menyala. Para anggota dewan dan pejabat eksekutif terpaksa melanjutkan rapat dengan penerangan seadanya dari senter handphone. Momen krusial dalam menentukan masa depan pembangunan daerah pun berubah jadi potret buram buruknya pelayanan dasar.
Ketua DPRD Sitaro, Djon Ponto Janis, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap kinerja PLN yang dianggap lalai dalam memastikan keandalan listrik, bahkan untuk kegiatan negara sekalipun.
“Rapat sepenting ini digelar dalam gelap. PLN benar-benar tidak berkinerja baik. Masyarakat sudah sangat dirugikan dengan pemadaman listrik yang terus berulang,” tegas Djon dengan nada tinggi.
Nada serupa datang dari legislator Partai NasDem, Heddy Wem Janis, yang mendesak agar DPRD segera menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PLN.
“Ini bukan sekadar insiden teknis. Ini persoalan serius. Ketika listrik tak stabil, aktivitas warga lumpuh, pelayanan publik terganggu, dan perencanaan pembangunan pun ternoda,” ujar Heddy.
Beberapa anggota DPRD lain bahkan menyatakan perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap kehadiran PLN di Sitaro. Kritik tajam dilayangkan atas minimnya komitmen PLN dalam menjamin layanan listrik di wilayah kepulauan yang selama ini kerap dianaktirikan.
“Kalau listrik saja tidak stabil, bagaimana kita bicara digitalisasi, pelayanan publik modern, dan ekonomi yang maju?,” sindir salah satu anggota dewan.
Meskipun rapat paripurna akhirnya berhasil mengesahkan Ranperda RPJMD menjadi Perda, peristiwa ini meninggalkan kesan pahit. Ketukan palu yang biasanya menjadi simbol keberhasilan legislatif dan eksekutif, kali ini hanya bergema samar dalam ruangan remang bercahaya ponsel. (dew)

















