Sitaro  

Menuju PHO 12 Agustus, Warga Dua Desa di Pulau Ruang Bersiap Tempati Hunian Relokasi di Modisi

Bupati Kepulauan Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, meninjau langsung progres pembangunan hunian tetap bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang. (Dok: Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sitaro, Harold Kalangit)

SITARO (Gawai.co) — Target Provisional Hand Over (PHO) pada 12 Agustus 2025 menjadi penanda penting dalam proses relokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang. Masyarakat dari dua desa, yakni Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi, kini bersiap untuk menempati hunian tetap yang sedang disiapkan di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

Bupati Kepulauan Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit,  baru-baru ini turun langsung memantau progres pembangunan di lokasi relokasi. Ia memastikan bahwa pembangunan rumah dan sarana prasarana lainnya berjalan sesuai jadwal dan standar yang telah ditetapkan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan tepat waktu dan sesuai standar teknis. Target PHO pada 12 Agustus harus dipenuhi agar masyarakat bisa segera memulai kembali kehidupan mereka pascabencana,” ujar Bupati Chyntia saat meninjau langsung lokasi.

 

Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, turun langsung ke lokasi pembangunan hunian tetap. Komitmen penuh untuk menghadirkan tempat tinggal layak bagi masyarakat Pumpente dan Laingpatehi. Target PHO: 12 Agustus 2025.

Kehadiran Bupati juga dimaksudkan untuk memberikan dorongan moral serta memastikan tidak ada kendala teknis yang akan menghambat proses serah terima sementara atau PHO. Ia menekankan bahwa kualitas bangunan dan kelengkapan infrastruktur menjadi prioritas utama demi mencegah munculnya masalah di kemudian hari.

Bupati Chyntia juga menyampaikan harapannya agar proses relokasi ini dapat menjadi awal yang baru bagi masyarakat terdampak.

“Kami berharap hunian baru ini bukan hanya tempat tinggal yang layak, tetapi juga menjadi ruang tumbuh harapan dan semangat baru bagi warga. Pemerintah akan terus hadir, memastikan masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan lebih aman, nyaman, dan bermartabat di lingkungan yang baru,” pungkasnya. (dew)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *