Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Prestasi kembali ditorehkan atlit olahraga panjat tebing asal Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Ikut lomba Aesculap Open Climbing Competition (AOCC) di Manado 27-28 Oktober, 21 atlit utusan Karangetang Climbing School binaan FPTI Sitaro sabet juara umum, setelah meraih total 10 medali dari enam kategori yang dilombahkan.
Prestasi ini membawa kebanggan dimana dimana upaya Putra dan Putri asli Sitaro ini mengharumkan nama daerah.
Ketua Umum FPTI Sitaro James Tamo diwawancarai usai lomba menyampaikan kebanggaannya. Sedari awal kata Tamo FPTI Sitaro berniat ingin memperkenalkan dan membantu mengharumkan nama daerah lewat olahrga panjat tebing.
“Kami punya tekad luat memperkenalkan Sitaro dan ikut membanggakan daerah ini lewat olahraga panjat tebing,” kata Tamo.
Tamo menguraikan dari tiga lomba yang di ikuti berturut – turur di Tahun 2023 ini, FPTI Sitaro selalu diperhitungkan dan meraih medali emas.
“Kawanua Climbing Competition 8 Medali, Palamik Bouldering Open Competition 9 Medali dan ssaat ini Aesculap Open Climbing Competition 10 Medali,” Tambahnya
“Kami berterimakasih atas dukungan Pemerintah daerah Sitaro di dalmnya ada Pak Pj Bupati Sitaro, KONI Sitaro dan masyarakat yang sudah mendukung dan membantu.”
Sementara itu, Sekertaris FPTI Sitaro Christan Harvey Tahulending kepada Gawai.co menjelaskan, untuk di AOCC pihaknya mengirim 21 atlit dari Karangetang Climbing School, untuk mengikuti enam kategori lomba.
“Enam kategori yakni kelompok umur Usia 5-11,12-15, 16-19 Putra dan Putri,” beber Tahulending.
Sedanbkan kata Tahulendjng, dari hasil akhir, para atlit dengan penjuangan akhirnya bisa menyabet 6 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu
“Sangat membanggakan,” ucal Tahulending tersenyum.
Kehebatan para atlit ini tidak terlepas dari upaya dan latihan prima yang setiap hari diterima di Karangetang Climbing School. Sebagai siswa para atlit ini mendapat menu latihan dan makanan yang cukup untuk menjaga performaa.
Kepala Sekolah Karangetang Climbing School, Rio N Salama saat dihubungi lewat sambungan telepon tak bisa membendung kebanggannya. Menurut Salama meskipun sekolah ini belum setahun didirikan dan dengan dana seadanya nyatanya mampu menghadirkan prestasi.
Bagi Salama, apa yang dilakukan Karangetang Climbing School dan FPTI Sitaro saat ini sebagai sebuah upaya untuk membawa Putra dan Putri terbaik daerah berprestasi dan membuat Sitaro disegani.
“Kami berangkat dari konsep sederhana, anggaran sederhana juga, dengan modal saling patungan akhirnya kami bisa membawa prestasi,” ucapnya.
Ia berharap, kedepan akan lebih banyak prestasi lagi yang di torehkan, dan ada dukungan dari semua pihak bagi Karangetang Climbing School, sebagai satu satunya sekolah untuk menciptakan para atlit panjat tebing.
“Kami selalu berusaha dan dengan ssmangat yang sama kami senang ddngan orang orang yang suka membantu dan mendukung kemajuan daerah lewat olahraga,” jelasnya. (Frans)