Editor: Martsindy Rasuh
Pewarta: Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Bencana banjir dan tanah longsor terjang Kecamatan Siau Barat dan Siau Barat Selatan di Pulau Siau, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Djon Janis turun langsung pantau bencana dan bantu warga, Senin (21/2/2022).
Sesuai data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, bencana banjir dan tanah longsor terjadi hampir bersamaan di semua titik sekira pukul 10.00 wita pagi, dan terdata sebanyak 318 warga yang terdampak dan tersebar di beberapa wilayah seperti di Kelurahan Paniki, Kelurahan Paseng, Kampung peling Sawang dan Kampung Batusenggo.
Hingga saat ini pihak BPBD terus mencatat total rumah rusak baik rusak berat maupun ringan akibat bencana banjir dan tanah longsor ini.
Sementara itu, pasca mendapat informasi terkait bencana, Ketua DPRD Sitaro Djon Janis terlihat di lapangan meninjau titik banjir dan longsor di Pulau Siau. “Tadi saya turun lapangan setelah mendapat kabar ada banjir yang mengakibatkan beberapa ruas jalan putus total,” katanya.
Menurut Janis, titik lokasi yang di pantau mulai dari Kelurahan Paniki, Paseng , Kampung Bumbiha, Peling dan Peling Sawang serta Laghaeng (Sanumpito). “Yang parah ada di Peling Sawang dan Sanumpito, saya sudah tidak bisa lanjut ke Kampung Batusenggo karena akses sudah terputus di sanumpito,” sebutnya.
Wakil rakyat dua periode ini juga terpanggil ikut bersama-sama membantu warga membersihkan material longsor di jalan tepatnya di Kampung Peling Sawang, serta mengunjungi warga terdampak.
Janis mengaku, akan segera berkoordinasi dengan teman anggota DPRD Sitaro terkait bencana banjir dan tanah longsor ini, dan akan menjadi perhatian serius untuk warga yang menjadi korban bencana.
“Dari DPRD karena cuaca tadi masih kurang baik, dan kita sampai sore di lapangan jadi belum bisa koordinasi dengan teman-teman anggota dewan dan sekretariat dewan. Tapi untuk pengungsi atau keluarga yang kena bencana tetap menjadi perhatian dari dewan,” jelasnya.
“Saya juga mengimbau untuk seluruh warga meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan, serta untuk kapitalau bersama perangkat maupun lurah pro aktif saling koordinasi supaya bencana cepat tertangani dan meminimalisir kerugian serta tidak diharapkan ada korban jiwa,” kunci Janis.
Sedangkan salah satu warga di Kelurahan Paniki Benny Kansil mengaku air mulai meluap pukul 10.00 wita, dan saat itu dia (Benny) langsung mengajak seluruh keluarga untuk pergi ke tempat aman.
“Kejadian sangat cepat, dan biasanya air kali di Paniki tidak meluap sampai setinggi itu, akibatnya dapur dan teras rumah rusak, serta dalam rumah dipenuhi lumpur,” kata Benny.
Benny juga mengaku, belum akan kembali sebelum cuaca membaik dan untuk sementara akan tinggal di rumah kerabat untuk lebih aman. “Untuk sementara kami mengungsi dulu, karena cuaca masih hujan takut ada banjir susulan,” ungkapnya. (frs)