Respon Keluhan Masyarakat, DPRD Sitaro Panggil Dokter Spesialis

Nampak suasana alot dalam rapat dengar pendapat (foto Frans Kasumbala)

Pewarta/Editor: Frans Kasumbala

SITARO (Gawai.co)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melaksanakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), bersama pemerintah daerah. Hal ini terkait dengan pelayanan Dokter Spesialis berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), yang dikeluhkan warga di Kepulauan, berlokasi di Kantor DPRD, Selasa (12/4/2022).

Dari amatan Gawai.co, RDPU dilaksanakan mulai Pukul 15.00 Wita, dengan menghadirkan Peserta Penjabat Sekertaris daerah (Sekda) Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Direktur Rumah Sakit Daerah Lapangan Sawang, Direktur Rumah Sakit Umum Tagulandang bersama staf, serta para Dokter Spesialis yang berstatus ASN.

RDPU ini dibuka langsung Ketua DPRD Sitaro Djon Pontoh Janis, dan menghadirkan semua anggota DPRD.

Nampak RDPU ini berjalan alot dan nyaris terjadi ketegangan antara pihak pemerintah daerah dan dokter spesialis yang berstatus ASN, bahkan satu jam terakhir nyaris terjadi adu jotos antara Penjabat Sekda DR Agus Tony Poputra dengan Dokter spesialis dr. James Rarung.

Ketegangan ini di picu saat dr James Rarung yang saat itu menanggapi pernyataan Penjabat Sekda terhenti, karena DR Agus Tony Poputra ( penjabat sekda) memukul meja untuk meminta sanggahan dihentikan, sehingga dr James Rarung (Dokter) langsung menghentikan percakapan dan menghampiri Penjabat Sekda sebelum akhirnya dilerai ASN yang ada.

Meski demikian, keduanya berhasil meredam emosi dan saling meminta maaf sebelum RDPU selesai.

Ketua DPRD Sitaro Djon Pontoh Janis saat diwawancarai menegaskan, RDPU ini dilaksanakan karena adanya keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan dari tenaga kesehatan (Dokter Spesialis) ASN di rumah sakit yang sering tidak berada di tempat kerja saat masyarakat membutuhkan.

“Kita tidak mencari kesalahan, tapi RDPU kali ini bertujuan untuk mencari tahu apa yang menjadi kendala sehingga pelayanan para dokter ini tidak maksimal, dan sampai dikeluhkan masyarakat,” kata Janis

Lebih lagi, menurut Janis DPRD sebagai perpanjangan tangan rakyat menemukan beberapa poin yang harus di perhatikan khususnya Pemerintah daerah, dimana sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala para Dokter bekerja.

“Sedangkan para Dokter, sudah menunjukan itikad baik untuk berubah dan berusaha untuk hadir di saat jadwal yang di atur pihak rumah sakit,” jelasnya.

Sementara itu, ditemui sebelum meninggalkan kantor DPRD Penjabat Sekda Sitaro DR Agus Tony Poputra menerangkan terkait terjadinya ketegangan hanya efek dari emosi sesaat, dan kejadian ini tidak akan berlanjut sampai pelaporan. Sedangkan untuk masukan, tambahan fasilitas di rumah sakit akan menjadi perhatian pemerintah. “Pada prinsipnya tidak ada dendam kami sudah berdamai, itu hanya emosi sesaat, maksud saya memukul meja hanya untuk menghentikannya (dokter) karena pembahasannya sudah kita tangkap,” tegas Poputra.

Disisi Lain dr James Rarung yang saat ini sebagai dokter spesialis kandungan dan menjabat Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sitaro menyampaikan, dinamika yang muncul saat rapat wajar saja sampai terjadi ketegangan. Menurutnya situasi itu (tegang) membuat para dokter lebih jujur untuk menyampaikan keluhan juga.

“Intinya kami minta maaf kepada masyarakat yang dirugikan, kami mengaku salah,” Tambahnya. “Ketika pemerintah atau menginginkan kami untuk kerja optimal dan proporsional harus dibarengi dengan kesiapan sarana kesehatan di fasilitas kesehatan, dan untuk Pak Sekda kami sudah clear saling minta maaf,” jelas Rarung mengahiri. (Frans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *