Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Perjuangan Atlit Sitaro di kejuaraan olahraga Panjat Tebing, diselenggarakan Pecinta Alam Ilmu Kelautan dan Perikanan (PALAMIK) Universitas Sam Ratulangi Manado berbuah manis, menurunkan 16 atlit, FPTI Sitaro nyaris sapu bersih medali emas, Karangetang Climbing School ikut bersinar.
Sesuai hasil Final pada Minggu (17/9/2023), dari dua kategori yang dilombakan, untuk kelompok umur, atlit panjat tebing Sitaro kelas putri berhasil menyapu bersih semua medali, untuk emas di raih Aprilia Dalughu, Perak diraih Syalomitha Pesik dan Perunggu milik Omega Mumu.
Sedangkan untuk kelas putra, Leonel Pesik berhasil merebut medali emas, dan di ikuti Rafael Dalughu mengunci medali perunggu.
Persaingan ketat di adu saat pertandingan Boulder umum, setelah perjuangan berat atlit panjat tebing Sitaro Syalomitha Pesik berhasil meraih medali Perak, dimana medali emas diraih Laela Alhadad dari Rumah Panjat Tebing Bitung dan pada podium ketiga di raih Febrianty Manumpil FPTI Sangihe.
Sementara itu, untuk Boulder Umum kelas Putra, Taufik Bakulu atlit panjat tebing Sitaro tersenyum lebar setelah berhasil mengunci medali emas, di ikuti medali perak diraih Muh Azzarhandi dari KPG Pandawa Indonesia Sulteng, serta kembali satu medali perunggu disumbangkan Leonel Pesik dari Sitaro.
Sesuai dengan hasil ini, Atlit Panjat Tebing dari Karangetang Climbing School di bawa naungan FPTI Sitaro berhasil merebut total tiga medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.
Dengan Capaian ini, Ketua Umum FPTI Sitaro James Tamo mengaku puas dengan hasil yang diraih. Menurut Tamo jumlah medali yang diraih sudah sesuai dengan target.
Meski begitu ia bangga dengan semua atlit yang sudah berjuang baik yang mendapatkan maupun belum mendapatkan medali, baginya semua berjuang dengan keras.
“Saya pikir, kami semua juara disini, semua atlit saling mendukung dan saling memberi semangat, apa yang terjadi saat ini merupakan pengalaman dan modal kami untuk kompetisi selanjutnya,” kata Tamo.
Tamo berharap semua atlit yang ikut kompetisi di PALAMIK ini bisa mendapatkan pengalaman yang baru, pengetahuan yang baru, kemampuan dan teman yang baik tentunya.
“Kami berterimakasih kepada penyelenggara, semoga PALAMIK semakin sukses kedepan dalam konsentrasinya melindungi alam dan wadah tanding atlit panjat tebing,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Karangetang Climbing School, Rio N Salama tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Menurut Rio tujuan dari Karangetang Climbing School adalah untuk mencipatkan atlit yang kuat, sopan, tenang dan merebut prestasi.
“Saya senang, kami berhasil, anak anak Karangetang Climbing School menunjukan kemampuan dan kembali berprestasi,” ungkap Salama.
Salama juga mengajak, untuk para atlit yang belum meriah medali supaya tidak putus asa atau kecewa berlarut – larut, tapi menjadikan ini motivasi kedepan dan dengan latihan lagi pasti bisa.
“Jangan patah semangat, masih banyak waktu belajar, pasti bisa, dan untuk yang meraih medali tetap berlatih jangan sampai terbuai, karena masih banyak kompetisi,” tambah Salama.
“Kami berterima kasih untuk semua pihak yang mendukung baik dari Pemerintah daerah Sitaro dan Koni Sitaro, serta semua sekolah dari para atlit, kami berharap kedepan bisa mengharumkan nama daerah lagi,” sambung Christian Tahulending Sekertaris FPTI Sitaro.
Sementara itu, salah satu atlit Leonel Pesik mengaku akan terus berlatih, sebagai anak kepulauan dia ingin memperkenalkan Sitaro lewat olahraga panjat tebing.
“Kami ingin semua orang tahu kalau Sitaro punya atlit panjat tebing, dan kami menolak sekedar berpartisipasi karena target kami berprestasi,” kunci Leonel.
Sekedar diketahui para atlit yang masih duduk di bangku sekolah ini telah mendapatkan dukungan dari sekolah untuk bertanding yakni SMA N 1 Siau Timur, SMK N 1 Siau Timur, SMP N 1 Siau Timur, SMP Santa Rosa Siau Timur, dan SD GMIST Ulu. (Frans)