Sangihe,(Gawai.co) – Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sangihe, Rinny Tamuntuan, mengingatkan kepada warga agar tidak membangun rumah di bantaran sungai, karena dampaknya akan sangat buruk ketika terjadi banjir besar.
Penegasan tersebut disampaikan Tamuntuan, saat memantau langsung warga Kampung Dagho Kecamatan Tamako, yang menjadi korban bencana banjir bandang pada akhir Januari 2023, Sabtu (4/3/2023).
“Saya minta tidak boleh ada lagi warga yang membangun rumah di bantaran sungai, karena dampaknya sangat berbahaya ketika terjadi banjir bandang. Daerah aliran sungai tidak boleh dipersempit, tetapi harus diperlebar agar aliran air menjadi lancar,” tegas Tamuntuan.
Tamuntuan juga mengingatkan kepada seluruh warga Sangihe yang tinggal Daerah Aliran Sungai (DAS), agar tidak membuang sampah ke sungai, juga di laut.
“Saya mengajak kepada seluruh warga Sangihe agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, dengan tidak membuang sampah secara sembarangan ke sungai maupun di laut,” tukasnya.
Tamuntuan yang turut didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Camat Tamako, menyampaikan, selain menyerahkan bantuan berupa sembako, selimut, terpal serta matras bagi warga yang terdampak bencana banjir bandang, juga akan memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya yang rusak berat akibat diterjang banjir.
“Saya minta kepada pak camat dan Kapitalaung untuk segera memasukkan data kerusakan rumah warga ke BPBD, untuk selanjutnya akan dikirim ke pemerintah pusat. Bagi warga yang rumahnya rusak berat, agar bersabar, karena pemberian bantuan ada prosesnya,” kata Rinny.
Sementara jembatan yang putus, tambah Tamuntuan, pihaknya sudah mengajukan bantuan lewat proposal yang dibawa langsung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PUPR di Jakarta.(nal)